Bagikan:

YOGYAKARTA – Fenomena La Nina jadi salah satu perhatian masyarakat. Pasalnya Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa La Nina diperkirakan muncul di bulan September-November dan diperkirakan bakal terus terjadi sampai Maret 2025. Atas kondisi tersebut dampak La Nina bagi Indonesia perlu diwaspadai.

Dampak La Nina Bagi Indonesia

Perlu diketahui, La Nina adalah suatu anomali suhu yang terjadi di wilayah yang sama namun lebih dingin dari biasanya yakni sekitar -0,5 derajat atau lebih. Di Indonesia, La Nina biasanya akan memicu intensitas hujan lebih sering. Kondisi itu kemudian berdampak pada banjir hingga badai tropis.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi bahwa La Nina akan muncul di Indonesia di bulan Oktober 2024.

"Prediksi Indeks ENSO menunjukkan bahwa La Nina berpeluang mulai terjadi pada periode Oktober 2024, sedangkan IOD diprediksi akan terus berada pada fase Netral setidaknya hingga Februari 2025," demikian keterangan BMKG dalam laporan Prediksi Musim Hujan 2024/2025.

BMKG juga memprediksi bahwa adanya fenomena La Nina membuat sebagian wilayah di Indonesia akan diguyur hujan lebih sering dengan peningkatan curah hingga 20 hingga 40 persen hingga November. Dari Desember hingga Mei curah hujan diprediksi meningkat di wilayah Indonesia bagian Barat.

Dalam tulisan yang berjudul Dampak La Nina dan El Nino Bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Multidisiplin dikatakan bahwa fenomena La Nina membuat curah hujan meningkat. Selain itu cuaca kemarau di Indonesia yang seharunya kering jadi lebih lembab.

Dampak La Nina cukup akan terasa teruutama di wilayah perkotaan yang tidak memiliki sistem peresapan air yang bagus. Saat hujan deras terjadi dan resapan air ke tanah kurang maksimal akan terjadi banjir. Selain itu dampak La Nina juga cukup terasa di area rawan longsor. Intensitas hujan yang meningkat akan membuat tanah bergerak dan menimbun area sekitarnya.

Tidak hanya berdampak pada lingkungan, La Nina juga memicu masalah kesehatan yang mengancam masyarakat. Misalnya, potensi penularan penyakit menular Water-borne disease atau penyakit yang terbawa air seperti diare, demam tipus, kolera,disentri, leptospirosis, hepatitis A, dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit tersebut perlu diwaspadai khususnya di wilayah rawan banjir.

La Nina juga akan berdampak pada ekonomi Indonesia terutama di sektor pertanian dan perikanan. Di sektor pertanian, banjir yang dipicu oleh peningkatan curah hujan La Nina akan menggenangi area persawahan. Saat itu terjadi kegagalan panen akan sangat mungkin terjadi. Tidak hanya petani, nelayan juga akan merasakan dampaknya. Penangkapan ikan di laut berpotensi menurun karena ikan yang beredar jadi berkurang.

Itulah informasi terkait dampak La Nina bagi Indonesia. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.