Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR Sigit Pramono Said (Pasha Ungu) mengaku ditugaskan di Komisi VIII DPR oleh fraksi PAN. Ia pun memastikan untuk mempelajari dan mendorong penyelesaian isu di Komisi VIII yang belum optimal, termasuk masalah pelaksanaan Ibadah Haji.

"Saya kebetulan ditugaskan oleh partai di Komisi VIII sebagai kapoksi,” kata Pasha di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu 20 Oktober.

Komisi VIII DPR membidangi urusan sosial, agama, kebencanaan, perlindungan anak dan perempuan. Pasha pun menyatakan siap bekerja dengan baik berbekal dari pengalamannya sebagai kepala daerah.

“Kami kebetulan pernah kepala daerah, jadi sudah bermitra dengan semua pihak. Terkait kebencanaan kami sudah melalui beberapa pengalaman ya kemarin di sana,” jelas mantan Plt Wali Kota Palu tersebut.

Pasha kemudian merinci beberapa hal yang siap dia kerjakan saat resmi menjadi anggota alat kelengkapan dewan (AKD) nanti. Saat ini DPR tengah dalam proses pembentukan AKD, setelah adanya pengumuman nomenklatur kementerian di pemerintahan Presiden Prabowo.

"Kalau di Kementerian Sosial tentu kita akan benahi soal validasi data terkait penerima manfaat,” ujar Pasha.

Legislator dari Dapil DKI III Jakarta itu pun siap mengawal isu tentang Ibadah Haji. Apalagi selama menjadi kepala daerah, Pasha mengaku kerap mendapat keluhan dari masyarakat yang menunggu lama antrean untuk berangkat ke Tanah Suci.

“Untuk haji ya biasa saya cukup banyak menerima informasi mengenai orang tua kita yang sudah menunggu terlalu lama untuk berangkat haji, tapi dalam proses pelaksanaannya mungkin saja dianggap belum optimal, belum maksimal dalam pelaksanaan itu sendiri," paparnya.

"Insyaallah dalam waktu dekat kita akan pelajari terkait isu-isu yang paling mungkin dilaksanakan oleh kita (komisi VIII)," imbuh Pasha.

Terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 kemarin, Pasha menyoroti pidato perdana Prabowo yang menurutnya dapat meningkatkan rasa patriotisme masyarakat.

"Penuh dengan optimisme dan penuh dengan semangat juang yang tinggi. Melalui pidato-pidato Bapak Presiden, saya kira ini sangat menggugah hati para Anggota MPR yang menyaksikan secara langsung,” tuturnya.

“Saya yakin siapapun yang menonton, di rumah, atau kawan-kawan Diaspora di luar negeri yang ikut menyaksikan, juga akan terbangun rasa patriotisme yang luar biasa setelah mendengarkan apa yang disampaikan Pak Prabowo,” sambung Pasha.

Salah satu pernyataan Prabowo yang disorotinya adalah tentang membangun Indonesia dari desa. Menurut Pasha, hal ini adalah harapan seluruh anak bangsa.

“Inilah, ada semangat dan optimisme yang baru, masyarakat wong cilik yang ada di pelosok-pelosok negeri yang InsyaAllah ke depan bisa menjadi bagian, paling tidak punya peran dalam rangka membangun negeri ini, melalui desa,” ungkapnya.

“InsyaAllah tokoh-tokoh informal, para petani kita, para nelayan yang ada di desa pesisir misalnya, saya rasa ke depan InsyaAllah akan sangat baik,” tutup Pasha.