JAKARTA - Teguh Setyabudi resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Teguh menggantikan posisi Heru Budi Hartono yang masa jabatannya berakhir setelah memimpin Jakarta 2 tahun terakhir.
Usai mengucapkan sumpah jabatan, Tito memasangkan tanda pangkat, penyematan tanda jabatan dan penyerahan dokumen Keputusan Presiden. Lalu, Teguh menandatangani berita acara pengucapan sumpah janji jabatan dan pakta integritas.
Dalam sambutannya, Tito Karnavian mengungkap alasan Presiden Joko Widodo tak kembali mengangkat Heru untuk melanjutkan jabatan Pj Gubernur DKI yang tinggal beberapa bulan sampai Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta hasil Pilkada 2024 dilantik.
Tito menilai, Heru harus fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekretariat Presiden di masa peralihan kepemimpinan negara dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto. Sehingga, Heru tak lagi bisa merangkap dua jabatan seperti yang dijalankan 2 tahun belakangan.
"Beliau (Heru) akan mengatur semua yang berkaitan dengan urusan pergantian transisi presiden ini. Termasuk mengatur kita juga nanti kalau acara-acara yang berkaitan dengan agenda dari Bapak Prabowo. Memang konsentrasi beliau akan sangat penuh di situ. Sehingga, diperlukan adanya pejabat baru di tengah fokus beliau di transisi yang sangat sangat penting seperti ini," kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat, 18 Oktober.
Menurut Tito, kepemimpinan 2 tahun Heru cukup membuahkan hasil bagi pembangunan Jakarta. Heru dianggap sangat mengenal permasalahan Jakarta, sehingga bisa memunculkan terobosan yang perlu dilakukan.
"Bapak Heru juga berhasil menyelesaikan Sodetan Ciliwung, Banjir Kanal Timur, yang mengurangi banjir di daerah-daerah yang terdampak di Kali Ciliwung," ucap Heru.
Di satu sisi, Tito meminta Teguh untuk banyak mempelajari tata cara pemerintahan Jakarta kepada Heru untuk menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur DKI yang baru.
"Bapak tinggal tanya Pak Heru aja, mana yang harus dikerjakan dan perlu dilanjutkan. Jangan segan tanya ke beliau, karena saya juga belajar banyak dari beliau kalau soal Jakarta," ungkap Tito.
BACA JUGA:
Namun, Tito menegaskan bukan berarti dirinya meragukan kapabilitas Teguh untuk memimpin Jakarta. Mengingat, Teguh pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Pj Gubernur Kalimantan Utara, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, hingga Dirjen Dukcapil Kemendagri.
"Bapak perlu banyak belajar dari Pak Heru, meskipun saya enggak meragukan kemampuan Pak Teguh. Pak Teguh adalah birokrat murni dan saya anggap berhasil," ucap Tito.