Bagikan:

BOGOR - Cawalkot Bogor Rena Da Frina mengaku dipanggil Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri sehingga tidak bisa menghadiri debat calon wali kota pada awal Oktober lalu.

Acara debat diinisiasi salah satu kampus di Kota Bogor pada Sabtu 5 Oktober dan saat itu Rena mewakilkan kehadiranya kepada Achmad Teddy Risandi.

“Perlu pahami dulu, bahwa (acara) debat kemarin itu independen. Kemudian memang tidak diwajibkan untuk bisa hadir. Sebenarnya ada kepentingan yang lebih urgent di waktu yang bersamaan. Jadi saya memang dipanggil Ketum PDIP (Bu Mega) di Batutulis,” kata Rena,  Selasa 15 Oktober.

Rena tidak bisa merinci isi pembicaraan khusus bersama Megawati kala itu. Pun demikian, Ketum PDIP Megawati memberikan dorongan kepada dirinya untuk maju di Pilwalkot Bogor 2024.

“Ada agenda khusus lah. Ya kan kita memang dapat semangat,” ujar Rena.

Saat ini, Rena sudah mengundurkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) golongan eselon II dan jabatan terakhir sebagai kepala dinas PUPR mengaku hanya PDIP yang menilai sosok dirinya maju dalam kontestasi Pilwalkot.

Menurut Rena, saat itu hanya PDIP yang mampu menangkap bahwa dirinya layak jadi pemimpin daerah di Kota Bogor.

“Pada saat itu hanya PDIP yang jeli kenapa memilih saya dan PDIP yang menangkap potensi itu yang ada di saya,” ungkapnya.

“Intinya ketika saya memutuskan untuk berlayar dari kandang banteng, saya disampaikan bahwa ini adalah banteng betina yang siap memimpin Kota Bogor dan satu-satunya (calon) Wali Kota Bogor perempuan dalam sejarah Kota Bogor," sambung Rena.

Diketahui, KPU Kota Bogor menetapkan nomor urut lima pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor dalam rapat pleno terbuka pada pertengahan September lalu.

Dalam rapat pleno tersebut, ditetapkan nomor urut paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor antara lain; nomor urut 1 pasangan Sendi Fardiansyah-Melli Darsa yang diusung Partai Nasdem, Golkar, dan PSI.

Kemudian nomor urut 2 pasangan Atang Trisnanto-Annida Alivia yang diusung Partai PKS dan Ummat. Pada nomor urut 3 pasangan Dedie Rachim-Jenal Mutaqin yang diusung Partai PAN, Gerindra, Demokrat, Gelora, dan Perindo.

Lalu di nomor urut 4 pasangan Rena Da Frina-Ahmad Teddy Risandi yang diusung partai PDIP dan Hanura. Kemudian di nomor urut 5 pasangan Raendi Rayendra-Eka Maulana yang diusung Partai PKB, PPP, dan Buruh.