JAKARTA - Tahap pemulihan dampak bencana Badai Helene di Carolina Utara diiringi ancaman oleh milisi bersenjata Amerika Serikat (AS).
The Washington Post melaporkan, teror itu datang di saat 65.000 penduduk Rutherford County di Carolina utara sedang berjuang membersihkan lumpur dan puing-puing dampak Badai Helene.
Akibatnya tim penanganan bencana dari pusat atau Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) yang menerima ancaman terpaksa memindahkan posko mereka di lokasi yang lebih aman dari titik semula.
Dinas Kehutanan AS telah menginformasikan FEMA bahwa pasukan Garda Nasional sedang memburu milisi bersenjata yang memberi ancaman.
CBS News menyebutkan, satu pelaku terkait dengan ancaman tersebut telah ditangkap.
Kewaspadaan kemudian ditingkatkan dengan mengubah skema tim bantuan bencana FEMA yang tadinya mendatangi rumah ke rumah terdampak kini ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan.
Kantor Sheriff Rutherford County mengatakan, sebelumnya pihaknya menerima telepon pada Sabtu 12 Oktober sore berisi ancaman yang datang dari seorang pria dengan senapan serbu.
Pria milisi bersenjata itu mengaku bakal melukai petugas FEMA yang bertugas di daerah terdampak Badai Helene di Lake Lure dan Chimney Rock, Carolina Utara.
BACA JUGA:
Pejabat Deputi menindaklanjutinya dengan memberi tahu Departemen Kepolisian Lake Lure dan lembaga lainnya tentang ancaman tersebut.
Pria yang diduga membuat ancaman tersebut diidentifikasi sebagai William Parsons, 44 tahun, dari Bostic, Carolina Utara. Ia ditangkap dan didakwa membawa senjata api untuk meneror masyarakat.
Kantor sheriff mengatakan bahwa Parsons bersenjatakan pistol dan senapan saat ditangkap. Namun, tak lama dia dibebaskan dengan jaminan 10.000 dolar AS.