Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 10.586 jiwa terdampak banjir di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, yang terjadi sejak Rabu 9 Oktober pukul 02.00 WIB.

Dalam keterangan yang dilansir ANTARA, banjir berdampak kepada 3.227 keluarga atau 10.586 jiwa di lima kecamatan, yakni Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Bajenis, Kecamatan Padang Hulu, dan Kecamatan Padang Hilir.

“Diperkirakan 2.921 unit rumah juga ikut terdampak dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 meter,” kata BNPB.

Namun, pada Minggu malam banjir yang melanda kota tersebut akibat luapan Sungai Padang, Bahilang, Sibarau, dan Sei Kelembah, telah menunjukkan tanda-tanda surut.

Meski begitu, BPBD Kota Tebing Tinggi dan instansi terkait masih terus memantau perkembangan situasi di lapangan. Upaya penanganan BPBD mencakup koordinasi intensif dengan camat, lurah, dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna memastikan respons yang efektif.

Tenda pengungsian telah didirikan di lokasi terdampak sejak 3 hari lalu dan distribusi bantuan logistik masih terus dilakukan. Selain penanganan banjir, tim gabungan BPBD dan SAR juga masih mencari satu korban yang dilaporkan hanyut di Sungai Bahilang.

BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir susulan akibat curah hujan tinggi.