Wapres Ma'ruf Ingatkan Dai Sebarkan Paham Anti Kekerasan
Wakil Presiden Ma’ruf Amin. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pendakwah atau dai dapat menjalankan perannya dengan berpikiran terbuka di Tanah Air. Menurutnya, para dai harus meneladani cara berpikir Rasulullah SAW dan tidak ikut dalam arus berpikir sempit, seperti fenomena yang muncul belakangan ini. 

"Contoh sederhana cara berpikir sempit adalah tidak percaya bahwa COVID-19 adalah nyata, atau percaya pada teori-teori konspirasi," ujar Ma'ruf Amin pada acara Webinar BNPB bertajuk 'Peran Dai dalam Deradikalisasi Paham Keagamaan di Indonesia', Minggu, 4 April.

Dia menegaskan, para dai harus menyebarkan paham anti kekerasan. "Tidak membenarkan tindak kekerasan, terutama atas nama agama, baik yang dilakukan secara verbal maupun fisik. Ketiga, Menjaga kerukunan dan persatuan," katanya.

Ma'ruf juga menilai, para dai perlu terus mengajarkan tentang moderasi beragama dalam berdakwah. Salah satunya, dengan mengembangkan sikap toleran.

"Yaitu perilaku yang menerima dan menghargai keberadaan orang lain yang berbeda keyakinan," katanya.

Pendakwah, tambah Ma'ruf, juga dituntut mampu melakukan penguatan empat konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, bingkai sosiologis melalui pendekatan sosio kultural dan kearifan lokal, dan bingkai yuridis dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

"Gunakanlah narasi dakwah yang rahmatan lil alamin dengan manhaj yang wasathi. Metode dakwah yang digunakan harus menyesuaikan situasi masyarakat Indonesia yang beragam dan majemuk yang mampu mendeteksi dini dan mengeliminasi pola pikir intoleran, egosentris kelompok, dan gerakan yang mengarah pada kekerasan," tandas Ma'ruf.