JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat perdana pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu, 6 Oktober.
Di saat bersamaan, digelar juga konser musik Synchronize Fest di kawasan JIExpo pada hari Minggu siang hingga malam hari.
Muncul kekhawatiran kawasan JIExpo membeludak karena didatangi oleh ketiga pasangan calon, ratusan tim pendukung, dan tamu undangan, serta penonton konser.
Anggota KPU DKI Jakarta Astri Megatari mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatur alur masuk dan keluar saat debat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian bagaimana flownya, alur masuk paslon maupun tim pendukungnya, kapan mereka hadir di lokasi, dan juga kapan pendukungnya hadir di lokasi," ucap Astri di Kantor KPU DKI Jakarta, Kamis, 3 Oktober.
Pengaturan alur masuk dan keluar ini dilakukan untuk menghindari penumpukkan massa sebelum dan sesudah debat berlangsung. Pengaturan juga dilakukan di lokasi parkir.
Lagipula, lanjut Astri, akses masuk undangan gelaran debat juga berbeda dengan jalur penonton konser.
"Kalau ada acara juga yang di JIExpo Kemayoran, itu kalau enggak salah lokasinya agak berbeda dengan lokasi kita. Jadi kalau kita nanti masuknya lewat pintu satu, itu akses masuk khusus lokasi debat," ungkap dia.
BACA JUGA:
Debat Pilgub Jakarta berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Nanti, para paslon akan diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
"Lalu juga bagaimana paslon ini menghadirkan visi misinya terkait nanti ketika Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota dan arahnya adalah menjadi kota global," jelas Astri.
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya pakar komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, pakar hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan ekonom lingkungan Andhyta Firselly Utami.