Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempersiapkan tempat debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan desain yang dibuat melingkar layaknya tribune di stadion sepak bola.

Komisioner KPU August Mellaz menjelaskan, kapasitas tempat debat yang dibangun di halaman KPU ini adalah model townhall yang bisa menampung hingga 800 orang.

Adapun panggung debat terlihat melingkar, dengan tempat duduk penonton lebih tinggi bak tribune di stadion sepak bola.

Tujuan desain panggung dibuat seperti itu agar setiap mata dari penonton dapat dengan mudah melihat masing-masing capres dan cawapres yang akan berdebat.

Mellaz juga memastikan area debat akan kedap suara agar tidak mengganggu jalannya debat capres dan cawapres dalam pemilu 2024.

"Nanti akan dibuat tertutup seperti gedung untuk memastikan tidak ada suara yang masuk yang bisa mengganggu jalannya debat," kata Komisioner KPU August Mellaz di Kantor KPU RI, Jakarta, Sabtu, 9 Desember.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menambah kapasitas undangan untuk tim sukses (timses) dari masing-masing pasangan calon (paslon) yang bisa hadir dalam debat capres-cawapres dalam Pemilu 2024.

Timses dari setiap paslon kini mendapatkan jatah 75 kursi yang disediakan KPU dari sebelumnya 50 kursi.

"Kami akhirnya hitung, bisa expand untuk setiap paslon itu bisa membawa 75 orang. Keseluruhan dari tiga paslon berarti 225 orang," ujar Komisioner KPU August Mellaz di KPU RI, Jakarta, Sabtu, 9 Desember.

Mellaz menambahkan, sisa kuota akan dipakai untuk tamu-tamu undangan dari KPU yakni, Panglima TNI, Kapolri, Bawaslu, dan DKPP.

"Sisanya undangan dari KPU untuk kementerian dan lembaga untuk penyelenggara, tamu undangan lain seperti duta besar," katanya.

Debat capres-cawapres akan berlangsung lima kali secara berurutan pada 12 dan 22 Desember 2023, kemudian 7 dan 21 Januari 2024, serta 4 Februari 2024.

Berikut jadwal dan debat capres-cawapres pada Pemilu 2024:

Debat Pertama mengangkat tema Hukum dan HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.

Debat Kedua adalah Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan perkotaan.

Debat ketiga mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Debat Keempat yaitu Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam (SDA), Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria Masyarakat Adat dan desa.

Debat Kelima tema yang diangkat adalah Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDM, dan Inklusi.