Bagikan:

JAKARTA - Iran membuka kembali wilayah udaranya untuk penerbangan komersial setelah memerintahkan penutupannya pada Selasa, 1 Oktober malam menyusul serangan rudal balistiknya terhadap Israel.

“Setelah memastikan kondisi penerbangan yang menguntungkan dan aman serta mengakhiri pembatasan, maskapai penerbangan diizinkan melakukan operasi penerbangan mulai jam 5 pagi hari ini,” kata juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil, menurut laporan Kamis dari Kantor Berita Republik Islam (IRNA) dilansir CNN, Kamis, 3 Oktober.

Organisasi tersebut sebelumnya mengumumkan pada Selasa malam, semua penerbangan di seluruh negeri akan dibatalkan hingga Rabu pagi, yang kemudian diperpanjang hingga Kamis pagi.

Diberitakan, 200 rudal ditembakkan selama serangan Iran terhadap Israel, menurut Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Video yang diposting kantor berita Tasnim pada Rabu, menunjukkan Sardar Salami dilaporkan berbicara melalui telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dari ruang komando operasi militer.

“200 rudal ditembakkan dalam operasi ini,” katanya melalui telepon dilansir CNN, Rabu, 2 Oktober.

Militer Israel mengatakan perkiraan awalnya adalah Iran menembakkan sekitar 180 proyektil. Pernyataan dari IRGC, yang dilansir Press TV menyebutkan 90 persen rudal berhasil mencapai sasarannya.

Namun baik Israel maupun Amerika meremehkan efektivitas serangan tersebut. Israel mengatakan serangan itu gagal.

Serangan rudal Iran terjadi sekitar satu jam pada Selasa, 1 Oktober.