Bagikan:

JAKARTA - Iran membombardir markas intelijen militer Israel alias Mossad di ibu kota Tel Aviv. Perancis cepat meresponsnya dengan mengirimkan sumber daya militer ke Timur Tengah demi membentengi Israel.

"Berkomitmen untuk keamanan Israel, Prancis hari ini memobilisasi sumber daya militernya di Timur Tengah untuk melawan ancaman Iran," bunyi pernyataan Kepresidenan Prancis setelah pertemuan kabinet keamanan darurat untuk membahas eskalasi regional semalam, dikutip dar Reuters, Rabu 2 Oktober.

Prancis juga menekankan di tengah invansi darat Israel ke Lebanon, Hizbullah diminta untuk menghentikan serangannya ke Israel.

"Kepala negara juga menegaskan kembali permintaan Prancis agar Hizbullah menghentikan tindakan terorisnya terhadap Israel dan penduduknya," sambung pernyataan.

Ratusan rudal balistik Iran ditembakan ke Israel pada Selasa 1 Oktober malam waktu setempat. Rudal hipersonik Fattah 1 yang dikembangkan sendiri Iran itu menargetkan markas Mossad di Tel Aviv.

Setelah menghancurkan markas Mossad, Iran mengumumkan serangan rudalnya terhadap Israel telah selesai kecuali ada provokasi lebih lanjut.

Serangan ini tak lama usai Israel mengumumkan invasi daratnya ke Lebanon setelah invasi ke Gaza tewaskan 41.495 jiwa menurut data korban AFP per Kamis 26 September.