JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno memperjelas pandangannya soal penambahan pemain naturalisasi pada Timnas Indonesia.
Saat masih menjabat sebagai anggota Komisi X DPR dua tahun lalu, Rano sempat meminta adanya pembatasan naturalisasi pada pemain sepak bola di Timnas.
Rano menegaskan dirinya hingga kini mendukung Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menarik pemain keturunan Indonesia dalam Timnas. Hanya saja, perlu ada mekanisme yang diperhatikan.
"Kalau saya enggak ngedukung, enggak diresmikan, naturalisasi. Cuma memang proses naturalisasi itu harus ada mekanismenya, enggak harus langsung diterima. Naturalisasi itu diperlukan karena memang kita memerlukan menghadapi event yang lebih tinggi," kata Rano di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Oktober.
Yang ditekankan Rano saat masih berada di Komisi X DPR, jangan sampai penambahan pemain naturalisasi menghalangi kesempatan para pemain muda asal Indonesia untuk ikut bertanding.
"Memang waktu itu saya memberikan catatan, tolong tetap dong, anak-anak kita jangan putus, untuk juniornya, kan" jelas Rano.
BACA JUGA:
Pria yang akrab disapa Bang Doel itu menegaskan Indonesia memang membutuhkan pemain naturalisasi untuk meningkatkan prestasi Timnas di laga internasional.
"Alhamdulillah sekarang U17 bagus, U20 bagus. Itu sebetulnya adalah cikal bakal dari naturalisasi yang memang diciptakan. Yang luar biasa sebetulnya anak-anak naturalisasi ini, kecintaan dia terhadap Indonesia jauh lebih hebat," jelas Rano.
Diberitakan sebelumnya, Rano Karno, saat masih menjabat anggota Komisi X DPR pernah meminta Ketua Umum PSSI, yang saat itu dijabat Mochamad Iriawan, agar jangan terlalu banyak menaturalisasi pemain sepak bola. Dia takut pemain muda Indonesia tak bisa bersaing untuk masuk timnas.
Hal ini disampaikan mantan aktor 'Si Doel Anak Sekolahan' itu dalam rapat kerja Komisi X dengan agenda pemohonan naturalisasi Shayne Pattynama di Jakarta Selasa, 8 November 2022.
"Jangan terlalu banyak juga naturalisasi. Nanti anak-anak kita tidak bisa bersaing," ujar Rano Karno.
Rano mengatakan, Indonesia sebenarnya punya pemain-pemain yang potensial. Untuk itu, tidak ada salahnya mereka harus diberikan kesempatan.
"Karena kalau ukurang tinggi, ya, tentu lebih tinggi. Fisik pasti lebih fisik. Tapi anak-anak kita sekarang di Turki, kemarin main lawan Moldova, bagus," ujar Rano.
"Walaupun memang kita perlu, tapi jangan terlalu banyak. Takutnya nanti naturalisasi 11 pemain. Nanti anak kita jadi tidak main-main," imbuhnya.