Bagikan:

JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan pentingnya memperkuat pertahanan nasional guna melindungi kekayaan alam Indonesia yang luar biasa.

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR, Prabowo mengakui cita-cita memiliki pertahanan yang kuat belum sepenuhnya tercapai. Namun, hal itu disebabkan karena prioritas masih diberikan untuk kesejahteraan rakyat.

"Pengeluaran anggaran pertahanan kita hanya 0,89 persen dari PDB, salah satu yang terendah di Asia," ujar Prabowo, Rabu, 25 September.

Pada rapat tersebut, disepakati ratifikasi Rancangan Undang-Undang Kerja Sama Pertahanan dengan lima negara, yakni India, Prancis, Uni Emirat Arab, Brazil, dan Kamboja.

Prabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Komisi I DPR dalam pembahasan RUU tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Komisi I atas kerja kerasnya," ungkapnya.

Menutup rapat, Prabowo juga meminta maaf bila ada hal yang mengecewakan selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan.

Namun, dia menegaskan segala tindakan yang dilakukan selalu demi menjaga kepentingan dan kedaulatan Indonesia.

“Tetapi saya ingin saudara yakin niat saya adalah untuk menjaga kepentingan dan kedaulatan Bangsa Indonesia. Kalau kita ingin terus berdaulat dan merdeka kita harus punya pertahanan yang kuat. Semoga Indonesia selalu kuat dan jaya,” ujar Menhan.