JAKARTA - Suara letusan tembakan diduga menjadi penyebab 7 remaja nekat melompat ke aliran Kali Bekasi saat dilakukan patroli oleh Tim Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota pada Sabtu, 21 September, dini hari.
Fakta baru adanya suara letusan tembakan itu disebutkan berdasarkan keterangan saksi berinisial R yang saat kejadian berada di lokasi.
"Kata R, sekali doang (tembakan), buat nakut - nakuti doang biar bubar kali ya," kata Yanti, kakak kandung korban AD (16) kepada VOI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 23 September, sore.
R merupakan saudara dari korban meninggal inisial AD (16). Saat kejadian, R dan AD berada di lokasi yang sama.
"(sebelum lari ada suara tembakan?) Infonya begitu dari R, jadi pada bubar panik. Di situ ada Kali (Kali Bekasi) satu - satunya, loncat," ujarnya menirukan perkataan R kepada dirinya.
Yanti menyerahkan kasus tersebut kepada polisi. Dari pihak keluarga berharap jika salah satu dari 7 jenazah tersebut merupakan jasad dari AD (16) maka pihaknya akan segera membawa jenazah untuk dimakamkan.
"Kalo (jenazah) sudah fix itu Davi (Ahmad Davi), kita mau bawa pulang saja," ucapnya.
Sementara dari keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh menegaskan rangkaian kejadian yang diketahuinya berdasarkan hasil olah TKP.
BACA JUGA:
"Rangkaiannya itu, pada Sabtu dinihari jam 3 WIB, ada sekumpulan remaja berkumpul di basecamp mereka sekitar 30 kendaraan. Keterangan saksi lebih dari 50 orang. Ketika ada patroli Tim Presisi Polres, mereka lihat langsung melarikan diri," kata Kompol Audy kepada VOI di Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kompol Audy juga membenarkan jika 9 anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya.
"Itu Propam Polda. Kami hanya pendalaman 7 jenazah ini," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya memastikan bahwa 7 remaja yang ditemukan tewas mengambang di aliran Kali Bekasi, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, murni melompat.
"Memang faktanya lompat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra kepada VOI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu, 22 September, malam.
Namun Kombes Wira belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait hal penyebab ketujuh remaja itu melompat ke dalam aliran Kali Bekasi sebelum ditemukan tewas.
"Hasil diskusi kami, hasil pemeriksaan sementara terhadap tujuh jenazah, tidak ditemukan luka terbuka pada ketujuh jenazah. Tidak ada patah tulang pada alat gerak," ujarnya.