Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung berjanji akan menjaga hubungan baik dengan pemerintah pusat di kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika dirinya dan Rano Karno terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta hasil Pilkada 2024.

Lagipula, mantan Sekretaris Kabinet itu mengklaim dirinya berkomunikasi dengan baik dan tak memiliki resistensi apapun baik kepada Prabowo maupun Gibran.

"Kami kalau terpilih, mendapatkan amanah, pasti bisa berkomunikasi baik dan bisa menjalankan apa yang jadi garis kebijakan pemerintah pusat. Sehingga tidak ada ruang untuk didebatkan untuk itu," kata Pramono di rumah pemenangan Pramono-Rano, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 20 September.

Menurut Pramono, siapapun kepala daerah yang nantinya memenangkan pilkada, meski tidak masuk dalam koalisi Prabowo-Gibran saat ini, harus menjalankan tugas yang sejalan dengan pemerintah pusat.

Sehingga, Pramono mengaku tak akan menjalankan tata kelola Jakarta yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah pusat kelak.

"Karena memang tanggung jawab Pemprov, dia menjalankan apa yang diputuskan pemerintah pusat. Sesuai dengan kewenangan UU, selama itu jadi kewenangan Provinsi, maka provinsi yang kemudian memutuskan. Jadi kewenangan itu ada tahapan ada tingkatannya," jelas Pramono.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan secara resmi dan mengundi nomor urut pasangan calon (paslon) kepala daerah pada Minggu, 22 September. Kemudian, paslon akan memulai masa kampanye pada 25 September mendatang.

Pramono menegaskan dirinya akan lebih luwes berkampanye karena saat ini tak lagi mengurus dapur kabinet Presiden Joko Widodo. Jokowi telah meneken keputusan pemberhentian Pramono setelah mengajukan pengunduran diri sebagai Seskab.

"Maka yang akan dilakukan memang harus ada kampanye yang bersifat hard campaign, soft campaign, sosialisasi, door to door. Semuanya kami lakukan," ucap Pramono.

"Jadi, cara-cara seperti itu lah yang kemudian dilihat orang, mendapatkan simpati publik. Kita ingin menampilkan apa adanya, kita tidak akan menyampaikan hal yang bersifat jargon-jargon, tapi lebih kepada realitas yang bisa kami lakukan kalau kami mendapatkan amanah," tambahnya.