Bagikan:

JAKARTA - Kepolisian menegaskan membantu anak Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, Rasich Hanif saat dilakukan eksekusi terhadap rumahnya di Jakarta Selatan pada Kamis (12/9).

"Anggota kami membantu beliaunya saat sesak nafas," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Selasa, 17 September.

Ade mengatakan hal itu menanggapi laporan adanya warga yang meninggal dunia saat dilakukan eksekusi terhadap rumah makan Sedjuk Bakmi dan Kopi Cilandak di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan.

Disebutkannya bahwa mendiang Rasich Hanif memiliki riwayat sakit jantung sehingga diduga penyebab kematiannya lantaran penyakit bawaan tersebut.

Dia menegaskan, pihaknya memiliki bukti sejumlah video yang memperlihatkan bantuan polisi kepada anak mantan menteri tersebut.

Dia menegaskan tidak ada kekerasan saat proses eksekusi beberapa waktu lalu itu.

"Tidak benar info tersebut, semua ada rekaman utuh videonya," ujarnya.

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menegaskan anak Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, Rasich Hanif meninggal bukan karena bentrok saat eksekusi.

Meninggalnya Rasich bukan disebabkan karena bentrokan dengan petugas, melainkan karena sakit saat proses eksekusi terjadi.

Sebelumnya, telah terjadi eksekusi pengosongan lahan pada Kamis pagi, 12 September, pukul 09.30 WIB di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel).

Kejadian berawal dari tim eksekusi PN Jaksel membuka pagar, namun RH tetap mempertahankan harta bedanya. Karena fisiknya yang sedang sakit lantaran sudah tua langsung dibawa ke dalam rumah.