Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menjelaskan alasan fraksinya batal mengusulkan Heru Budi Hartono kembali menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta.

PSI sebelumny mengungkap akan mengusulkan nama Heru agar masa jabatannya bisa diperpanjang hingga pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur DKI terpilih hasil Pilkada 2024.

Namun, dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) hari ini, PSI tiba-tiba mengubah usulan agar satu suara dengan partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

William mengaku PSI menyadari Heru Budi lebih baik fokus mengemban satu jabatan sebagai Kepala Sekretariat Presdien (Kasetpres) jelang pergantian pemerintahan Joko Widodo ke Prabowo Subianto.

"Kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk Pak Heru Budi yang telah bekerja dengan sangat baik. Namun kami melihat dalam rangka menjaga transisi pemerintahan, kami melihat Pak Heru dalam posisi terbaik sebagai Kasetpres," ujar William di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, 13 September.

Pada rapat hari ini, KIM Plus kompak mengusulkan nama Teguh Setyabudi, Tomsi Tohir, dan Akmal Malik.

Saat ini, Teguh Setyabudi merupakan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Akmal Malik adalah Pj Gubernur Kalimantan Timur, dan Tomsi Tohir kini menjabat Plt Sekjen Kemendagri.

"Demikian, kiranya usulan dari kami dapat membuat Jakarta lebih baik," ucap William.

Berdasarkan hasil voting terbanyak, Teguh Setyabudi, Akmal Malik, dan Tomsi Tohir ditetapkan sebagai 3 nama calon usulan DPRD DKI.

Tiga nama itu akan disampaikan ke Kemendagri yang juga memiliki tiga usulan nama. Usulan dari DPRD dan Kemendagri lantas diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk memilih salah satu nama yang menjadi Pj Gubernur DKI baru.