Bagikan:

JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Rudi Mas'ud-Seno Aji disebut memperoleh elektabilitas tertinggi dibandingkan dengan kontestan lainnya.

"Hasil Survei dengan pertanyaan terbuka menunjukan masyarakat yang memberikan pilihan secara top of mind pada pasangan Rudi Mas'ud-Seno Aji sebanyak 51,6 persen," ujar Direktur Eksekutif PSI Mahendra Zaini dalam keterangannya, Kamis, 12 September.

Sementara untuk pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi mendapat dukungan dari responden sebanyak 30,1 persen. Sedangkan, sisanya atau 18,3 persen tak menentukan pilihan.

Kemudian, untuk survei yang dilakukan dengan tatap muka dan menggunakan pertanyaan tertutup atau kertas kuisioner, Rudi Mas'ud-Aji Seno menempati posisi teratas dengan perolehan suara 60,3 persen.

Menyusul di bawahnya pasangan Isran Noor-Hadi Mulyono dengan perolehan suara 32,4 persen dan yang tidak memberikan suara 7,3 persen.

Dari sisi popularitas, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi justru unggul karena meraih 78,8 persen. Sementara Rudi Mas'ud-Seno Aji 74,3 persen.

"Walaupun pasangan petahana populer, namun tidak otomatis disukai responden. Hasilnya, pasangan Rudi Mas'ud-Seno Aji disukai dan diterima oleh 72,6 persen responden sedangkan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi disukai dan diterima oleh 63,7 persen responden," sebutnya.

Adapun, pengambilan data lapangan atau pelaksanaan survei dilakukan pada 30 Agustus sampai dengan 8 September 2024. Sekitar 1.600 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kaltim yang terdistribusi secara proporsional.

Metodologi yang digunakan adalah multi stage random sampling dengan margin of error sebesar 2,45 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Sisi lain, hasil survei menunjukkan 70,1 persen masyarakat Kaltim akan datang ke TPS untuk menentukan pilihan saat PIlkada . Sedangkan sisanya, 29,9 persen belum menentukan untuk menyalurkan hak pilih di TPS," kata Mahendra.