Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Laboratorium Suara Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), yakni calon petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi dan penantangnya, Rudy Mas'ud-Seno Aji.

Hasilnya, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul dengan tingkat elektabilitas di atas 50 persen. 

Direktur Eksekutif LSI, Albertus Dino memaparkan hasil top of mind ketika responden diminta untuk memilih paslon mana yang bakal dipilih sebagai kepala daerah Kalimantan Timur secara terbuka, pasangan calon Rudy Mas'ud-Seno Aji paling banyak disebut hingga mencapai 54,1 persen. 

"Kemudian pasangan petahana Isran Noor- Hadi Mulyadi disebut sebanyak 25,8 persen, dan yang tidak menyebut kedua paslon tersebut sebanyak 20,1 persen," ujar Dini dalam keterangannya, Senin, 7 Oktober. 

Hasil survei juga menunjukkan kekuatan elektoral kedua paslon dengan simulasi pertanyaan tertutup mengunakan kartu suara. Hasilnya, tingkat elektabilitas pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mencapai 66,1 persen, jauh mengungguli pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi yang hanya memperoleh 28,3 persen. Sementara itu, 5,6 persen responden memilih untuk tidak memberikan dukungan kepada kedua pasangan.

"Pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji tampak mendominasi elektabilitas dengan persentase 66,1 persen. Angka ini menunjukkan bahwa mereka mendapatkan dukungan signifikan dari masyarakat Kalimantan Timur, yang tampaknya lebih cenderung memilih mereka dibandingkan pasangan petahana," ucapnya. 

Dino mengatakan, potensi kemenangan pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji juga semakin kuat. Hasil ini berkaitan dengan survei tentang kemantapan pilihan terhadap pasangan calon Kepala Daerah Kaltim disaat pilkada nanti.

"Dibandingkan pilihan saat survei dilakukan dan diketahui bahwa tingkat kemantapan memilih sebesar 77,6 persen dan yang menyatakan masih mungkin dapat berubah 22,4 persen," kata Dino.

Di sisi lain, lanjut Dino, survei Rudy-Seno diuntungkan karena tingkat kepuasan terhadap kinerja pasangan petahana cukup rendah, dengan hanya 40,3 persen responden yang merasa puas, sedangkan 59,7 persen lainnya mengaku tidak puas. 

"Penurunan daya tarik pasangan petahana, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, cukup mencolok," kata Dino.

Dino menjelaskan, tingkat popularitas pasangan petahana memang masih cukup tinggi, yakni mencapai 84,9 persen dibandingkan dengan Rudy Mas'ud - Seno Aji yang berada di angka 80,3 persen.

Namun, tingkat kesukaan dan penerimaan publik terhadap pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji jauh lebih unggul, mencapai 89,7 persen, sedangkan petahana hanya mendapatkan 52,8 persen.

"Citra positif dan program kerja yang realistis menjadi kunci keberhasilan pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji dalam merebut hati pemilih. Sebaliknya, pasangan petahana, yang selama ini dikenal sebagai pemimpin politik Kaltim, justru mengalami penurunan popularitas dan akseptabilitas," jelasnya. 

"Hal ini menunjukkan bahwa status sebagai petahana tidak lagi menjadi kekuatan utama mereka," sambung Dino. 

Menurut Dino, survei ini juga menegaskan pasangan Rudy Mas'ud - Seno Aji berhasil unggul dengan elektabilitas 66,1 persen, jauh meninggalkan pasangan Isran Noor - Hadi Mulyadi yang hanya meraih 28,3 persen.

"Kekalahan ini menandakan penurunan dukungan elektoral bagi petahana, sementara Rudy Mas'ud - Seno Aji terus memperkuat posisi mereka sebagai kandidat terdepan dalam Pilkada Kalimantan Timur," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada periode 25 September-5 Oktober 2024 dengan melibatkan 800 perempuan dan 850 laki-laki yang tersebar di 7 kabupaten dan 3 kota di Provinsi Kaltim secara proposional.

Pengambilan sampel berdasarkan populasi pemilih tetap di Kaltim dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Sementara margin of error kurang lebih 2,41 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.