Walkot Surabaya Eri Cahyadi: Vaksin <i>Nggak</i> Sakit, yang Sakit itu Diberi Perhatian Lalu Ditinggalkan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (DOK. Instagram pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Ada banyak cara membujuk warga mau divaksinasi COVID-19. Kepala daerah biasanya datang langsung menemui warga termasuk pedagang mensosialisasikan pentingnya vaksin COVID-19 di tengah pandemi. 

Ini juga yang dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dia mendatangi pedagang dan karyawan toko di Pasar Genteng. Pemkot Surabaya menargetkan 1.000 orang divaksin. 

Urusan vaksin ini juga diposting Eri Cahyadi di akun Instagramnya ericahyadi_. Sosialisasi vaksin COVID-19 tak perlu ‘ngotot’ tapi bisa disampaikan dengan bahasa keseharian agar mengena. 

“Saya tanya kepada beberapa pedagang dan karyawan toko yang divaksin hari ini. Mereka bilang divaksin nggak sakit. Yang sakit itu diberi perhatian lalu ditinggalkan. Sakitnya sampai ke tulang-tulang,” kata Eri berseloroh dalam unggahannya.

Eri Cahyadi mengatakan, di tengah pandemi, ekonomi rakyat harus terus bergeliat. Karena itu, pedagang pasar dan para pelaku UMKM harus segera divaksin agar aktivitas ekonomi berjalan tanpa risau menciptakan klaster baru.

Selain sektor ekonomi, sektor pendidikan juga masuk prioritas. Pemkot Surabaya sudah menerima 200 ribuan vaksin yang juga akan digunakan untuk guru dan dosen karena sebentar lagi akan ada penerimaan mahasiswa baru.

Ada 513 pedagang di Pasar Genteng Baru yang mendapat giliran vaksin COVID-19 pada Senin, 29 Maret. Mereka di antaranya pemilik toko, karyawan dan pekerja lepas.

“Setelah vaksin tahap pertama, tidak boleh ghosting ya, Rek. Harus kembali lagi untuk vaksin kedua,” kata Eri Cahyadi. 

Sementara itu,  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan Pemkot Surabaya menargetkan vaksinasi terhadap 20 ribu pedagang tuntas April 2021. 

"Hari ini total ada sekitar 1000-an pedagang yang akan divaksin. Sehingga yang belum hari ini akan dilakukan vaksinasi besok," kata Feny, Senin, 29 Maret.

Selain di Pasar Genteng, ia memastikan ada sekitar 30 pasar krempyeng yang juga dilakukan vaksinasi serentak. Sementara  khusus pasar yang ada di bawah naungan PD Pasar Surya, pendaftaran vaksinasi dapat dilakukan lewat PD Pasar Surya. "Vaksin yang digunakan untuk para pedagang pasar ini, adalah vaksin AstraZeneca, dan kami sudah siapkan untuk vaksin keduanya juga," ujar Feny.

Vaksinasi kepada para pedagang ini dilakukan di pasar karena para pedagang merasa keberatan jika harus meninggalkan tokonya dalam waktu lama. 

Namun begitu, apabila di suatu pasar tidak ada tempat untuk melakukan vaksinasi, maka para pedagang itu diarahkan ke pasar terdekat yang ada tempat atau lokasi vaksinnya. 

"Jadi dijadikan satu, dan teman-teman puskesmas pasti sudah melakukan pemantauan sebelum melakukan vaksinasi," ujarnya.