SEMARANG - Keluarga almarhumah Aulia Risma (AR) mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Diponegoro Semarang melaporkan kasus perundungan terhadap korban yang diduga dilakukan sejumlah seniornya ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Kuasa hukum keluarga almarhumah Aulia, Misyal Achmad, usai melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng, mengatakan korban AR diduga mengalami perundungan oleh sejumlah seniornya.
"Ada dugaan pengancaman, intimidasi, dan pemerasan," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 4 September.
Menurut dia, seluruh bukti sudah diserahkan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Namun, Misyal belum bisa mengungkapkan nama-nama terlapor yang disampaikan dalam laporan polisi tersebut.
Ia menduga terjadi pembiaran terhadap peristiwa dugaan perundungan tersebut. Karena itu, aparat kepolisian diminta mengusut tuntas dan menjadi peristiwa ini sebagai pintu masuk untuk menyelesaikan kejadian serupa yang terjadi.
"Selanjutnya biar berproses, harus dikawal, harus tuntas," katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan adanya laporan dugaan perundungan oleh keluarga almarhumah AR.
"Masih diproses lebih lanjut," katanya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat kosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian Aulia Risma yang ditemukan pada Senin (12/8) tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.