Misa Jumat Agung dan Paskah Dijaga Ketat, Ada <i>Screening</i> di Pintu Masuk Hingga Larangan Motor Melintas
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi dan Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP BS Kolonel Inf Luqman Arief (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat akan menerapkan screening atau penyaringan pada area pintu masuk sejumlah gereja yang akan melaksanakan ibadah Jumat Agung hingga Minggu Paskah, 2-4 April mendatang.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, peningkatan pengamanan dilakukan menyusul bom bunuh diri depan Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret kemarin. 

Pihaknya telah mempelajari modus yang biasa digunakan pelaku teror. "Khususnya di gereja, kita akan melakukan entry screening yang ketat, di pintu masuk bagi jamaah. Tentunya tidak boleh ada motor lewat sana," kata Kapolres Hengki Haryadi usai Apel Siaga Pengamanan di Lapangan Monas dilansir dari Antara, Senin, 29 Maret. 

Hengki menjelaskan, pengamanan body system juga akan diterapkan, serta penempatan pos sementara pada gereja-gereja yang akan melaksanakan ibadah misa secara offline.

Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Polri dan TNI juga akan melibatkan tokoh agama, pengamanan swakarsa, termasuk masyarakat untuk berdialog bersama menjaga ketertiban tempat ibadah, khususnya gereja.

Dalam peningkatan pengamanan, Hengki mengaku tidak melakukan penambahan personel  di Jakarta Pusat, namun akan ada bantuan dari personel Polda Metro Jaya apabila diperlukan.

Menurut Hengki, TNI-Polri pada intinya melakukan pengamanan di semua tempat ibadah, namun akan dikhususkan di gereja, mengingat ancaman kejahatan belakangan ini mengarah pada gereja.

"Kita pelajari setiap minggu, ada analisa dan evaluasi termasuk hari ini dipimpin oleh Kapolda, kira-kira 'strong point' mana yang kita tingkatkan, langkah-langkah apa berdasarkan informasi inteligen dan masyarakat," kata Hengki.

Senada dengan itu, Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP BS Kolonel Inf Luqman Arief mengatakan bahwa antisipasi dilakukan karena tidak menutup kemungkinan ancaman terorisme terjadi di wilayah Jakarta Pusat. Selain gereja, pengamanan dengan patroli wilayah juga akan dilakukan di sentra-sentra ekonomi.

"Di Jakarta Pusat titik tanggung jawab beratnya ada di gereja. Seluruh tempat ibadah juga akan kita patroli, termasuk sentra ekonomi yang kadang-kadang kita lupa amankan tetap kita amankan," kata dia.