JAKARTA - Salah satu bank swasta di Matraman, Jakarta Timur, membantah adanya aksi pengancaman yang dilakukan oleh sekuriti bank terhadap sopir bus TransJakarta. Bantahan tersebut disampaikan melalui surat yang dikirimkan ke redaksi VOI pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Rocky S Laurens, selaku Corporate Relations, dan Daniel Sitohang selaku EO Corporate Affairs, dijelaskan bahwa informasi mengenai pengancaman itu tidak benar. Mereka menyatakan tidak ada ancaman dari pihak bank kepada sopir bus TransJakarta.
“Informasi ini tidak benar karena tidak ada ancaman dari pihak sekuriti bank kepada pengemudi bus TransJakarta,” demikian kutipan isi surat tersebut.
Bantahan ini muncul setelah beredar pemberitaan yang menyebutkan bahwa sekuriti bank swasta melakukan ancaman terhadap sopir bus TransJakarta. Berita tersebut bersumber dari unggahan akun TikTok @radityashirajipramudipta pada Kamis, 29 Agustus. Dalam unggahannya, akun tersebut menceritakan kronologi peristiwa yang dianggap sebagai ancaman oleh sekuriti bank.
BACA JUGA:
Setelah pihak bank mengirim surat sanggahan, akun TikTok @radityashirajipramudipta memberikan klarifikasi. Raditya mengakui bahwa peristiwa tersebut merupakan hasil dari kesalahpahaman dan telah diselesaikan secara kekeluargaan di Polsek Matraman.
“Dapat saya sampaikan bahwa kejadian ini disebabkan oleh kesalahpahaman dan telah diselesaikan secara kekeluargaan di Polsek Matraman. Dengan penyelesaian tersebut, postingan di akun TikTok telah saya hapus atas kemauan sendiri dan tanpa paksaan dari pihak mana pun,” jelas Raditya Shiraji P. dalam surat klarifikasinya.
Pernyataan ini merupakan hak jawab pihak bank atas pemberitaan sebelumnya yang berjudul “Parkir di Bahu Jalan, Sopir TransJakarta Histeris Ngaku Akan Ditembak Sekuriti Bank di Matraman” dan bagian atau lanjutan dari berita berjudul “Ribut Sopir TransJakarta dengan Sekuriti Bank Berakhir Damai di Polsek Matraman”.