Bagikan:

JAKARTA- Sembilan warga Palestina tewas saat pasukan Israel menyerb Jenin dan Tulkarm serta daerah lain di Tepi Barat yang diduduki dalam operasi besar yang melibatkan helikopter dan pesawat nirawak.

Serangan itu menjadi salah satu yang terbesar di Tepi Barat selama berbulan-bulan.

Dengan pasukan Israel yang memerangi pejuang Hamas di Gaza dan menghadapi peningkatan ketegangan yang besar dengan gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan, operasi pada Rabu, 28 Agustus menekankan berbagai ancaman keamanan yang telah diperangi Israel sejak dimulainya perang Gaza tahun lalu.

Sayap bersenjata dari faksi Hamas, Jihad Islam, dan Fatah mengatakan dalam pernyataan terpisah mengatakan orang-orang bersenjata mereka meledakkan bom terhadap kendaraan militer Israel di tiga daerah Tepi Barat.

Menjelang siang, kota Jenin relatif tenang, tetapi di kamp pengungsian yang padat, kota yang dibangun rapat di dekat area perkotaan utama, ledakan sesekali terdengar.

Tidak jauh di luar kota, darah membasahi tanah di sebelah mobil yang rusak akibat serangan pesawat nirawak yang menurut militer Israel menewaskan tiga pejuang militan.

Dilansir Reuters, Kementerian kesehatan Palestina mengatakan pasukan telah mengepung rumah sakit utama Jenin, menutup akses dengan gundukan tanah - tindakan yang menurut militer dimaksudkan untuk menghentikan para pejuang mencari perlindungan.

Seorang juru bicara militer mengatakan operasi ini menyusul peningkatan tajam dalam aktivitas militan dalam beberapa bulan terakhir, dengan lebih dari 150 serangan yang melibatkan penembakan atau bahan peledak dari Tulkarm dan Jenin dalam setahun terakhir.

Ia mengatakan militer menilai ada ancaman langsung terhadap warga sipil.

"Ancaman teror di area ini bukanlah hal baru, belum dimulai kemarin dan tidak akan berakhir besok," Letnan Kolonel Nadav Shoshani.