Bagikan:

GAZA - Israel kembali menunjukkan kebiadabannya kepada dunia internasional dengan mengubah 'zona kemanusiaan aman' bagi warga sipil di Jalur Gaza menjadi tumpukan puing-puing dan debu.

Pasukan tentara dari negara yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu menyisakan 9.5 persen untuk daerah yang dikategorikan aman.

Departemen Pertahanan Sipil Palestina mengatakan zona kemanusiaan aman yang disisakan sedikit itu tidak akan mampu menampung pengungsi yang mayoritas warga sipil. Penetapan zona kemanusiaan aman dimulai setelah Israel mengusir ratusan ribu warga sipil dari Gaza utara ke Gaza selatan. Dan selanjutnya wilayah Gaza Utara diklaim sebagai "zona kemanusiaan yang aman."

"Awalnya, zona tersebut meliputi 230 kilometer persegi atau 63 persen dari total wilayah Gaza, termasuk lahan pertanian dan fasilitas komersial, ekonomi, dan layanan yang tersebar di wilayah seluas 120 kilometer persegi," kata Perwakilan Pertahanan Sipil Palestina dikutip VOI dari Anodalu, Minggu, 25 Agustus.

Ketika serangan militer Israel berlanjut, ukuran zona aman semakin menyusut. Perwakilan tersebut menambahkan bahwa pada awal Desember 2023, menyusul serangan Israel ke Khan Younis di Gaza selatan, wilayah kemanusiaan yang ditetapkan telah dikurangi menjadi 140 kilometer persegi, yang mencakup 38,3 persen total wilayah Gaza.

"Wilayah ini mencakup beberapa lahan pertanian, serta bangunan ekonomi, komersial dan jasa. Pengurangan lebih lanjut terjadi pada Mei 2024, selama serangan Israel ke Rafah, ketika zona kemanusiaan menyusut menjadi 79 kilometer persegi, atau 20 persen dari total wilayah Gaza," tambah pernyataan itu.