JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan gencatan senjata di Gaza, Palestina, “semakin dekat”. Tapi kesepakatan belum tercapai karena perundingan ditunda hingga pekan depan.
"Saya tidak ingin membawa kesialan apa pun. Kita mungkin punya sesuatu, tapi kita belum sampai di sana," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
“Jauh lebih dekat dibandingkan tiga hari yang lalu. Jadi, tetap berharap,” kata Biden dilansir Reuters, Jumat, 16 Agustus.
Putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza berlangsung di ibu kota Qatar, Doha, mulai Kamis, 15 Agustus.
Kepala intelijen Israel bergabung dengan rekan-rekannya di AS dan Mesir serta perdana menteri Qatar untuk pertemuan tertutup.
Perundingan tersebut merupakan upaya untuk mengakhiri 10 bulan pertempuran di wilayah kantong Palestina dan memulangkan 115 sandera Israel dan warga asing.
Pertemuan pada Kamis, 15 Agustus sore waktu setempat digelar ketika Iran bersiap melakukan pembalasan terhadap Israel menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli.
BACA JUGA:
Dengan kapal perang, kapal selam, dan pesawat tempur AS yang dikirim ke wilayah tersebut untuk membela Israel dan mencegah penyerang potensial, Washington berharap perjanjian gencatan senjata di Gaza dapat meredakan risiko perang regional yang lebih luas.
Dilansir Reuters, para pejabat Hamas, yang menuduh Israel mengulur waktu, tidak ikut serta dalam perundingan ini.
Namun mediator berencana untuk berkonsultasi dengan tim perunding Hamas yang bermarkas di Doha setelah pertemuan tersebut, kata pejabat yang mengetahui pembicaraan tersebut kepada Reuters.
Delegasi Israel termasuk kepala intelijen David Barnea, kepala dinas keamanan dalam negeri Ronen Bar, dan kepala sandera militer Nitzan Alon.