PONOROGO - Pembangunan struktur bangunan patung Monumen Reog dan Monumen Peradaban (MRMP) di bekas lahan tambang batu gamping di Kecamatan Sampung rampung pada akhir Desember 2024.
"Akhir Desember ini targetnya struktur utama gedung MRMP tuntas, termasuk bangunan patung reog yang ada di puncak gedung monumen," kata Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Yesi Daniel Tri Baskiro, dilansir ANTARA, Selasa, 13 Agustus.
Saat ini, lanjut dia, progres atau kemajuan dalam pelaksanaan pembangunan monumen setinggi 126 meter dan menyerap anggaran Rp85 miliar itu sudah dalam tahap akhir pertama.
Dalam tahap pertama ini fokus pengerjaannya adalah pembangunan struktur utama gedung bertingkat dan patung reog Ponorogo.
"Pengecoran lantai dasar dan balok bertingkat untuk gedung sampai patung reog berdiri itu adalah proses pembangunan tahap pertama," katanya.
Ia berharap misinformasi di masyarakat tidak semakin bias. Pasalnya, kata dia, selama ini masih banyak masyarakat Ponorogo yang mengira pembangunan MRMP selesai dalam satu kali tahapan pembangunan.
"Kawasan ini sangat luas dan bangunan yang akan didirikan juga sangat besar. Sekali lagi, proses pembangunan berlangsung secara bertahap. Tahap pertama ya fokus pada pembangunan konstruksi gedung dan patung reognya," katanya.
BACA JUGA:
Kendati begitu, Daniel memaklumi kekeliruan persepsi di masyarakat tersebut. Pasalnya master plan atau gambar tiga dimensi yang saat ini sudah banyak beredar di masyarakat memang memvisualisasikan kawasan wisata MRMP secara keseluruhan.
Terlebih master plan tersebut merupakan hasil sayembara beberapa waktu lalu. "Ya memang dari hasil desainnya memang menampilkan secara keseluruhan, ya tidak masalah. Tapi yang jelas untuk akhir Desember ini yang selesai struktur utama gedung dan patung reog," katanya.
Pembangunan proyek MRMP dimulai pada 1 Maret 2023 yang ditandai dengan pekerjaan bore pile (tiang pancang) yang dipersiapkan sebagai fondasi MRMP. Sementara ground breaking (peletakan batu pertama) dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa pada 11 Maret 2023.