Bagikan:

KUDUS - Pembangunan Pasar Barang Bekas (Babe) di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setelah kebakaran masih menunggu penghapusan aset bangunan. Setelahnya baru bisa diajukan ke tahap lelang.

"Hingga saat ini, kami masih menunggu proses penghapusan aset bangunan Pasar Babe yang saat ini tersisa hanya puing-puing bangunan usai terbakar hebat," kata Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto di Kudus, dilansir dari Antara, Senin, 12 Agustus.

Setelah proses penghapusan aset selesai, kata dia, pihaknya baru bisa melelangkan proyek pembangunan Pasar Babe. Untuk tahap perencanaan pembangunan Pasar Babe, sudah selesai, sehingga tahap berikutnya mengajukan lelang ke Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Kabupaten Kudus.

Ia mengungkapkan pembangunan Pasar Babe disiapkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar yang berasal dari dana tidak terduga karena sebelumnya mengalami kebakaran hingga menghanguskan semua kios dan barang dagangan para pedagang.

Sementara itu, salah seorang pedagang di Pasar Babe, Wibi mengakui barang dagangannya yang nilainya berkisar Rp90 jutaan habis terbakar.

"Sebelum terjadi kebakaran pada 5 Juli 2024, saya sempat kulakan barang dagangan hingga dua kali. Sehingga ketika terjadi kebakaran benar-benar kehabisan modal," ujarnya.

Meskipun sebagian besar pedagang mulai berjualan kembali, dia mengakui belum bisa berjualan lagi karena harus mencari modal usaha. Wibi mengatakan,  bermodalkan uang hasil penjualan sepeda kayuh, akhirnya tiga pekan yang lalu dirinya baru bisa membangun kios berukuran 2x2 meteran.

"Untuk belanja barang dagangan, baru bisa dilakukan beberapa hari setelah membangun kios dengan memanfaatkan kayu bekas," ujarnya.

Ia berharap ketika bangunan pasar kembali dibangun ada bantuan dari Pemkab Kudus dalam membangun kios yang baru, karena untuk saat ini tidak memiliki dana yang cukup untuk membangun kios di tempat yang baru dibangun.

Kebakaran yang melanda Pasar Babe menghabiskan lapak pedagang yang berjumlah 276 los dengan jumlah pedagang mencapai 200-an orang. Sedangkan potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas mencapai Rp2 miliar.