Bagikan:

JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Kemayoran melakukan pemeriksaan terhadap dua pegawai SPBU berinisial LZ dan AR yang menjadi korban pengeroyokan.

"Kedua korban baru hari ini (Senin, 12 Agustus), siang, diperiksa. Saat ini pemeriksaan dua korban masih berlangsung. Nanti sore dilanjutkan pemeriksaan terhadap sekuriti (SPBU)," kata Kasie Humas Polsek Kemayoran, Bripka Ricky saat dikonfirmasi.

Sementara berdasarkan rekaman kamera CCTV, dan keterangan saksi, kejadian pengeroyokan itu dilakukan oleh 8 orang pelaku yang menggunakan 4 motor berboncengan.

"Hasil interogasi dari saksi dan petunjuk dari CCTV pelaku ada 8 orang, mereka menggunakan empat motor. Para pelaku masih pengejaran," ujarnya.

Kedua korban mengalami sejumlah luka akibat pengeroyokan. Korban inisial LZ mengalami luka di bagian bibir, sedangkan korban AR luka nyeri di ulu hati.

"Para pelaku memiliki logat bahasa seperti orang timur. Mereka masih dalam pengejaran berdasarkan ciri-ciri yang sudah diketahui," katanya.

Sebelumnya diberitakan, dua orang pekerja pengisi bahan bakar minyak (BBM) berinisial LZ dan AR menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu kemarin, 10 Agustus.

Korban mengalami sejumlah luka memar di bagian wajah setelah mendapati berbagai pukulan dari para pelaku. Kejadian itu berawal ketika salah satu pelaku tengah mengisi BBM pada motor miliknya di SPBU tersebut.

Namun karena SPBU hendak tutup, kedua korban sempat melakukan komunikasi. Rupanya, pelaku tersinggung terhadap ucapan korban LZ, kemudian terjadi salah paham antara pelaku dan korban.

Kemudian, pelaku yang merasa kesal dan tersinggung langsung melempar kunci motor miliknya ke wajah korban. Pelaku juga memukul wajah korban.

Korban sempat menghindar namun pelaku terus memukuli korban LZ. Kemudian, penganiayaan itu berhasil dilerai AR.

Setelah dilerai, pelaku pun meninggalkan SPBU. Kemudian beberapa menit selanjutnya, pelaku kembali datang bersama rekannya dan kembali melakukan pengeroyokan terhadap korban LZ dan AR.