Bagikan:

JAKARTA – Kegagalan pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman berlaga di Pilkada Jakarta 2024 disebut bukan kesalahan dari PKS. Hal itu justru dianggap sebagai bukti Anies tidak mampu melaksanakan misi mendapatkan rekan koalisi.

“Anies dianggap tidak mampu membangun koalisi, karena bagaimanapun PKS tidak bisa mengusung sendiri paslon tersebut,” kata Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.

Menurut dia, Anies sudah melanggar komitmen yang telah dibuatnya bahwa dalam 40 hari akan mencari tambahan dukungan untuk menutup kekurangan empat kursi sebagai syarat pencalonannya di Pilkada Jakarta.

Karena itu, menjadi wajar jika nantinya PKS bakal mengganti opsi dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta dengan bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

“Ada alasan bagi PKS untuk tidak mengusung Anies, sekaligus gabung dengan KIM Plus. Jadi dalam konteks itu ya mungkin-mungkin saja dan sangat besar kemungkinannya PKS bergabung ke koalisi yang mendukung pemerintah,” terangnya.

“Sejarah hubungan Gerindra dengan PKS juga kan sebenarnya bagus -bagus saja. Baik -baik saja, tidak ada masalah mereka. Secara politik juga, di pilkada yang lalu kan mereka bersama -sama mengusung Anies, mengusung Anies Sandiaga Uno,” sambung Ujang.