Bagikan:

JAKARTA - Sebagian besar warga Kalimantan Utara (Kaltara) dikejutkan getaran karena gempa bumi tektonik yang terjadi di kedalaman 11 kilometer akibat aktivitas sesar aktif pada Sabtu sore, 10 Agustus.

“Getarannya kuat sekali, cukup kaget juga,” kata Warta Kesuma, warga Tanjung Selor mengutip Antara.

Saat gempa terjadi, pegawai Pemprov Kaltara ini sedang beraktivitas di depan komputernya di lantai empat kantor Gubernur Kaltara.

Sontak ia bergegas meninggalkan meja kerja dan mengecek lingkungan sekitar gedung dari ketinggian lantai kantor.

Walau berlangsung sangat singkat, getaran gempa juga dirasakan salah satu warga Tana Tidung.

“Sedetik saja,” kata Pranata, warta Tideng Pale, Tana Tidung.

Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya dalam rilisnya bilang, gempa bumi yang dirasakan warga Kaltara berada pada kedalaman 11 kilometer akibat aktivitas sesar aktif.

“Kami mencatat gempa berkekuatan magnitudo 4,6 skala Richter,” kata Tony.

Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

"Gempa dangkal seperti ini memang berpotensi menimbulkan guncangan yang cukup kuat," ujarnya.

Pihaknya mencatat gempa terjadi pukul 16:20:23 WITA, dengan klasifikasi gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki parameter M=4.6. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.8 LU dan 117.74 BT, atau tepatnya berlokasi 63 km Tenggara Tarakan pada kedalaman 11 km.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif.

Berdasarkan laporan masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Tarakan, Tanjung Selor, Berau dengan intensitas III-IV MMI. Yaitu, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Hingga saat ini belum terdapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut.

Hingga hari Sabtu, 10 Agustus 2024 pukul 16:35:1 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.