Bagikan:

JAKARTA - Sebuah sekolah yang dipadati 100 orang pengungsi di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu, hancur lebur akibat serangan udara Israel dan menewaskan semua isinya.

Serangan udara oleh Israel tersebut, menurut laporan Al Jazeera, dan dikutip dari ANTARA, Sabtu, 10 Agustus, terjadi di sebuah sekolah di kawasan Daraj, Gaza City timur, kira-kira pada waktu shalat Subuh.

Ratusan warga Palestina yang mengungsi di sekolah tersebut turut terluka dalam serangan Israel itu.

Pihak Israel berdalih serangan tersebut mereka luncurkan karena sekolah itu merupakan "markas militer" kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Merespons insiden tersebut, pusat informasi Palestina menyatakan bahwa rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas pembantaian yang mengerikan tersebut.

Badan informasi tersebut juga mendesak komunitas internasional bertindak dan mengutuk pembunuhan brutal yang dilakukan Israel.

Selain pada sekolah tersebut, sejumlah media turut mewartakan setidaknya 10 warga Palestina juga meninggal dalam serangan udara Israel yang berbeda di bagian utara dan tengah Jalur Gaza di hari yang sama.

Agresi Israel di Jalur Gaza yang tak kunjung henti sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan hampir 40.000 warga Palestina meninggal dunia.

Gempuran Israel tersebut juga menghancurkan 70 persen bangunan rumah dan infrastruktur lain di Gaza, serta menyebabkan bencana kelaparan yang mengancam nyawa rakyat Palestina yang masih bertahan hidup.