JAKARTA - Eks Ketua KPK Agus Rahardjo mengingatkan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK tak memberikan karpet merah ke kandidat tertentu. Hasil wawancara hingga masukan dari masyarakat harus jadi perhatian.
Hal ini disampaikan Agus dalam acara diskusi 'Menakar Kerja Pansel KPK 2024: Menguatkan atau Memperlemah Pemberantasan Korupsi', Jumat, 9 Agustus.
“Jangan kita memberikan karpet kepada orang atau individu tertentu karpet merah tapi semuanya harus didasarkan pada hasil wawancara hasil penelusuran treck record dan kemudian masukan-masukan dari masyarakat,” kata Agus dalam acara yang ditayangkan secara daring itu.
Masukan masyarakat, sambung Agus, harus diperhatikan. Jangan sampai apa yang dialami Pimpinan KPK pada 2019 lalu terulang.
Kejadian yang dimaksud adalah ketika dia dan para pimpinan menyurati pansel bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menolak sosok tertentu. “(Tapi, red) sama sekali enggak digubris masukan itu,” tegasnya.
Selain itu, pansel juga diminta jemput bola untuk melihat rekam jejak para calon. Mereka tak bisa berpangku tangan menunggu atau bahkan hanya melihat internet.
“Penelusuran track record penting sekali bukan hanya dari Wikipedia,” ujarnya.
“Kalau perlu didatangi tempatnya dia pernah bekerja itu penting sekali untuk kita mengetahui track record dari masing-masing calon,” sambung Agus.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, tes tertulis calon pimpinan KPK diikuti oleh 230 peserta. Dari jumlah tersebut 40 di antaranya dinyatakan lolos.
Sementara untuk calon Dewan Pengawas KPK jumlah yang lolos dalam tahapan seleksi tertulis juga 40 dari 142 orang. Masyarakat bisa memantau nama-nama yang lolos dan memberikan tanggapan melalui situs https://apel.setneg.go.id.
Terhadap hasil ini, komisi antirasuah berharap Pansel Capim dan Dewas KPK bisa bekerja secara profesional dan independen. Tak boleh ada intervensi dari siapapun.
“Kami percaya pansel telah melakukan proses seleksi dengan profesional, ya, dan baik. Dan kami juga berharap proses tersebut tanpa intervensi dari pihak manapun dan kami meyakini bahwa itulah yang dilakukan oleh pansel,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 8 Agustus.
Tessa menekankan banyak yang berharap dengan kerja panitia seleksi untuk memilih sosok terbaik sebagai pimpinan dan dewan pengawas. Sehingga, pemberantasan korupsi ke depan semakin maksimal.
“Saya pikir seluruh insan KPK juga berharap nantinya akan terpilih capim dan dewas yang terbaik,” tegas juru bicara berlatar belakang penyidik tersebut.