NTT - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tidak memasuki radius bahaya yang direkomendasikan di tengah kondisi erupsi gunung tersebut.
"Diimbau masyarakat atau pengunjung tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Perempuan," kata Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki Emanuel Rofinus Bere ketika dihubungi dari Kupang, Rabu 31 Juli, disitat Antara.
Imbauan tersebut dipertegas mengingat tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini masih berada pada Level III atau Siaga.
Pada tingkat aktivitas itu, gunung api yang berlokasi dalam wilayah administrasi Kecamatan Wulanggitang itu masih sering mengalami kejadian erupsi (letusan) dalam beberapa hari terakhir.
Dari laporan Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, gunung tersebut terekam mengalami tiga kali letusan dari pukul 13.28 WITA hingga 17.49 WITA.
Letusan itu menyemburkan debu vulkanik dengan sebaran condong ke arah barat dan barat daya.
Mengingat masih seringnya aktivitas erupsi, Emanuel mengingatkan warga untuk menjauhi radius bahaya yang telah ditentukan.
Warga pun diimbau untuk menggunakan masker agar terhindar dari bahaya abu vulkanik.
Rekomendasi serupa juga berlaku pada jarak empat km sektoral Utara-Timur Laut dan lima km pada sektor Timur Laut dari pusat erupsi.
"Mohon tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius itu, tapi tetap tenang," ucap Emanuel.
BACA JUGA:
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan mengatakan berbagai upaya dilakukan sebagai langkah penanganan darurat, diantaranya mendistribusikan bantuan sembako dan air mineral bagi warga terdampak erupsi.
Avelina mengatakan semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana erupsi telah siap siaga apabila tingkat aktivitas gunung naik ke Level IV atau Awas sehingga diperlukan evakuasi warga.
Tak hanya itu, lokasi evakuasi dan logistik pun telah disiapkan untuk mengantisipasi kejadian tersebut.
"Kami terus berkoordinasi untuk penanganan bencana erupsi ini," kata Avelina.