Bagikan:

CIANJUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur melalui Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) Cianjur berencana membangun kolam penampungan air atau embung di kawasan Pasar Ciranjang pada 2025. Nantinya embung itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat termasuk pertanian.

Kepala Dinas PUTR Cianjur Eri Rihandiar mengatakan, pada 2024 pembangunan embung di area Pasar Ciranjang baru pekerjaan perencanaan teknis atau DED sedangkan pelaksanaan fisik-nya akan diusulkan berjalan di 2025.

"Perencanaannya masih berproses dan belum ada rencana anggaran biaya (RAB) final termasuk luasan embung yang akan dibangun namun gambarannya akan cukup luas karena termasuk akan dijadikan obyek wisata baru," katanya di Cianjur Jumat 26 Juli, disitat Antara.

PDia menjelaskan, di atas lahan tersebut, akan dibangun sarana dan prasarana penunjang wisata seperti taman dan joging trek. Pembangunan embung tersebut merupakan usulan Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur.

Sedangkan fungsi embung nantinya untuk pengairan lahan pertanian, pengendalian banjir dan tempat wisata, akan dilakukan awal tahun depan dengan target pembangunan tuntas sebelum akhir 2025.

"Ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat dalam meningkatkan hasil produksi pertanian sehingga program ketahanan pangan berkelanjutan di Cianjur dapat terjaga," katanya.

Pemkab Cianjur membangun 42 sumur bor di sejumlah kecamatan yang menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau guna meningkatkan hasil pertanian dan memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan, pemerintah daerah tengah menggencarkan program ketahanan pangan salah satunya meningkatkan hasil produksi pertanian, sehingga saat kemarau lahan yang selama ini terlantar tetap dapat ditanami.

"Pemkab Cianjur memberikan berbagai bantuan untuk petani dalam upaya meningkatkan produksi pertanian agar ketahanan pangan di Cianjur tetap terjaga, termasuk memberikan bantuan alat pertanian dan bantuan modal," katanya.

Dia menjelaskan, sepanjang 2024 pemerintah daerah melalui dinas terkait telah membangun puluhan sumur bor untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan air untuk pertanian, dengan prioritas wilayah yang kerap kesulitan saat kemarau.

Termasuk memberikan bantuan pompa air guna memudahkan petani di lahan tadah hujan agar tetap menghasilkan produksi terutama palawija dan tanaman pangan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti kacang, kentang, tomat dan cabai.