Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskadar alias Cak Imin menyoroti masalah penyelenggaraan haji setiap tahunnya yang tak kunjung diselesaikan pemerintah.

Salah satunya adalah minimnya fasilitas yang disiapkan untuk jemaah haji Indonesia seperti penginapan di Arafah dan Mina. Jemaah di sana terpaksa beristirahat di tenda berhimpit-himpitan karena kapasitas overload.

Sambil berkelakar, Cak Imin menyebut persoalan seperti itu bisa diselesaikan jika Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menjadi Menteri Agama.

"Dari dulu tidak ada solusi, setelah satu abad baru ada solusi. Yang namanya lempar jumroh bertingkat, kenapa Arafah-Mina enggak dibikin bertingkat? Tentu, menunggu Pak Jazil menjadi menteri agama, kira-kira," ungkap Cak Imin dalam Mukernas PKB di JCC, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Juli.

Cak Imin mengaku sempat berdiskusi dengan Jazilul dalam menyikapi masalah penyelenggaraan ibadan haji. Menurut Cak Imin, semestinya pemerintah bisa memastikan jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya tanpa gangguan.

"Dari tahun ke tahun solusinya enggak ada. Ya begitu mulu, mengulangi dan mengulang. Untungnya jemaah haji kita itu sabar, dan menganggap sulitnya itu dianggap ya ini bagian dari cobaan. Kata Pak Jazil, semakin sulit ibadah haji, semakin kecil pahalanya. Ibadah haji yang semakin lancar dan semakin mudah, semakin tinggi pahalanya. Itu menurut pak Jazil," urai Cak Imin.

Cak Imin sebelumnya juga melemparkan kritikan dan ditanggapi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut, menurutnya, malah tak memberi jawaban solutif atas permasalahan tersebut.

"Kemarin dikritik, marah Kemenag. Dikritik soal Mina yang orang tidur, laki-perempuan, bertumpuk dalam kondisi pakaian ihram, krik krik jawabannya. 'Ya sejak jaman nabi ya memang begitu', jawaban Kemenag begitu. Ini jawaban khas Indonesia. Kita tidak boleh menolerir ketidakberdayaan kita," imbuhnya.