Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan 28 gedung madrasah dan tiga gedung Pusat Layanan Haji Terpadu (PLHUT) di Jawa Barat yang dibangun lewat pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2024.

Menag Yaqut Cholil mengungkapkan kebanggaan kepada para ASN, khususnya di Jawa Barat, yang mampu menyelesaikan proyek SBSN ini dengan lebih cepat karena hal tersebut melebihi ekspektasi.

"Saya ingin mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh ASN di Jawa Barat yang sudah berhasil melaksanakan instruksi terkait proyek SBSN ini. Beberapa waktu lalu, saya memastikan SBSN ini harus selesai di triwulan ketiga. Alhamdulillah sudah selesai di Juni," ujar dia mengutip Antara.

Ia berharap, pembangunan gedung SBSN khususnya untuk madrasah bisa ditambah di Jabar.

Menurut dia,  penambahan madrasah penting guna menunjang peningkatan kualitas SDM di Indonesia.

"Kenapa ini penting, karena kita tahu bahwa pendidikan itu merupakan proses budaya yang berlangsung sepanjang hayat terus-menerus. Semakin bagus infrastruktur, proses budaya yang kita miliki semakin berkembang," kata dia.

 Oleh karena itu, ia meminta dipastikan SBSN untuk madrasah di Jawa Barat bertambah. Apalagi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

"Kita semua juga tahu bahwa madrasah hari ini menjadi pilihan bagi anak-anak kita. Karena madrasah mampu mengungguli sekolah-sekolah di luar kita. Jadi madrasah ini menjadi role model, menjadi trend setter bagi sekolah-sekolah yang akan dipilih oleh anak-anak kita," kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta dipastikan SBSN untuk madrasah di Jawa Barat bertambah. Apalagi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

"Kita semua juga tahu bahwa madrasah hari ini menjadi pilihan bagi anak-anak kita. Karena madrasah mampu mengungguli sekolah-sekolah di luar kita. Jadi madrasah ini menjadi role model, menjadi trend setter bagi sekolah-sekolah yang akan dipilih oleh anak-anak kita," kata dia.

Ia mengingatkan para kepala madrasah agar dipastikan bahwa pengajaran di sekolah dengan cara-cara yang moderat.

Ia mengingatkan bahwa tidak boleh anak-anak diajarkan dengan cara-cara berpikir yang ekstrem.

"Saya sekali lagi ingin para kepala sekolah ini memastikan bahwa pengajaran di madrasah ini bisa berbasiskan pada penghargaan dan penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat," kata dia.