JAKARTA - Italia berencana untuk meningkatkan persenjataan pada beberapa jet tempur F35 miliknya, menurut dokumen kementerian pertahanan.
Dilansir Reuters, Rabu, 17 Juli, dokumen yang harus ditinjau oleh parlemen pada pertengahan Agustus, memperkirakan pembelian persenjataan sebesar 682 juta euro (746 juta dollar AS) selama periode 14 tahun, termasuk bom berpemandu, rudal, dan peluru meriam 25 mm.
Program ini muncul pada saat peningkatan belanja pertahanan oleh anggota NATO termasuk Italia, yang secara terpisah merencanakan investasi besar pada jet Eurofighter baru.
Belanja pertahanan Roma setara dengan 1,5 persen PDB – di bawah target aliansi NATO sebesar 2 persen.
Negara-negara Eropa lainnya telah meningkatkan anggaran pertahanan mereka secara tajam sejak Moskow memulai perangnya melawan Kyiv pada Februari 2022.
Dokumen pemerintah menyatakan bahwa mereka telah mengalokasikan 650 juta euro untuk program persenjataan yang bertujuan untuk mendukung operasi selama periode konflik enam bulan.
Alessandro Marrone, analis pertahanan di Istituto Affari Internazionali (IAI) mengatakan merupakan hal yang rutin bagi pemerintah untuk menambah persenjataan mereka, namun negara-negara Barat mengubah rencana pengadaan mereka agar siap menghadapi konflik skala besar.
BACA JUGA:
Dia mengatakan di masa lalu mereka berisiko kehabisan amunisi dalam konteks termasuk perang Kosovo tahun 1998-99 dan intervensi militer tahun 2011 di Libya, dan otoritas pertahanan bertujuan untuk menghindari risiko serupa di masa depan.
“Mereka secara bertahap mengalihkan investasi mereka ke aset-aset untuk konflik dengan musuh yang setara, seperti Rusia, yang berbeda dari operasi anti-teroris atau anti-gerilya seperti yang mereka lakukan di Irak dan Afghanistan,” katanya kepada Reuters.