Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPD Sultan B Najamuddin mengusulkan MPR agar menjadikan Asta Cita presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai materi dalam Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) 2024-2029.

Hal itu menurutnya, agar perumusan PPHN tidak tumpang tindih dengan visi misi presiden terpilih.

"MPR perlu menetapkan visi presiden terpilih menjadi PPHN yang akan dijadikan pedoman pembangunan nasional selama satu periode. Agar tidak terjadi bias kebijakan yang mengganggu kinerja pemerintahan ke depan," ujar Sultan kepada wartawan, Rabu, 17 Juli.

Sultan menilai, kesesuaian PPHN dengan visi atau janji kampanye presiden terpilih akan meningkatkan kualitas penyusunan anggaran dan pengawasan oleh DPR dan DPD. Sebab, kata dia, sudah diawali dengan perencanaan yang matang dan efisien antara pemerintah dan DPR.

"Pasca-pemilu, Asta Cita bukan lagi menjadi visi seorang presiden Prabowo yang identik dengan angka delapan. Namun, sudah menjadi misi kebangsaan yang mesti ditetapkan sebagai agenda pembangunan nasional melalui PPHN," kata mantan wakil Gubernur Bengkulu itu.

Menurut Sultan, penyesuaian rumusan PPHN dengan Asta Cita bukan saja karena terdapat relevansi dan urgensi dalam agenda pembangunan nasional. Namun juga karena adanya kesinambungan dengan Visi Nawa Cita presiden Joko Widodo (Jokowi) selama satu dekade terakhir.

"Delapan program Asta Cita Prabowo-Gibran sangat inklusif, komprehensif dan visioner," sebutnya.

Sultan yakin program Asta Cita yang berusia pemantapan sistem pangan, ekonomi kreatif, pertahanan negara, hingga swasembada pangan itu menjadi kebutuhan bagi masyarakat.

"Kami optimis Asta Cita mampu menjawab tantangan global, dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat secara umum," katanya.