Bagikan:

JAKARTA - Kontroversi muncul setelah unggahan foto pada 15 Juli 2024 mengenai kunjungan lima cendekiawan muda Nahdiyin ke Israel, yang menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi.

Hal ini disebabkan oleh hubungan diplomatik yang rumit antara Israel dan Indonesia, terutama terkait isu Palestina.

Juru Bicara II Kementerian Luar Negeri, Roy Rolliansyah Soemirat, menyatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan inisiatif pribadi atau kelompok dan tidak mewakili kebijakan resmi pemerintah Indonesia.

“Mengenai kunjungan beberapa pemuda NU ke Israel, sebaiknya rekan-rekan media langsung menghubungi PBNU untuk informasi lebih lanjut. Saya tegaskan bahwa kunjungan ini tidak ada hubungannya dengan posisi resmi pemerintah,” kata Roy dalam keterangannya, Senin 15 Juli.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan kekecewaannya terhadap kunjungan lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama.

Gus Ipul menekankan bahwa kelima pemuda tersebut tidak pernah mendapatkan mandat dari PBNU.

“Mereka tidak mendapat mandat dari PBNU dan juga tidak meminta izin kepada kami,” jelas Gus Ipul dalam keteranganya Senin kemarin.

Dia menilai kunjungan tersebut sangat tidak bijaksana, terutama di tengah ketegangan antara Israel dan Palestina.

Apalagi, NU sebagai organisasi yang konsisten mengutuk serangan yang dilakukan Israel.