SEMARANG - Dinas Perhubungan Kota Semarang segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap operasional moda transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami sudah koordinasi dengan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) untuk moda transportasi semua kami 'review' ulang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan, di Semarang, Sabtu.
Diakuinya, beberapa operator layanan Trans Semarang sudah diberikan surat peringatan terkait kelaikan jalan moda transportasi.
"Mungkin kelangkaan maupun operasional BRT (Trans Semarang, red.) kami review menyeluruh, termasuk review trayek," katanya.
Ia meminta para operator layanan Trans Semarang untuk memastikan kelaikan jalan kendaraan demi menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang.
BACA JUGA:
Apalagi, kata dia, Kota Semarang sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat sebagai salah satu kota dengan moda transportasi yang bisa diandalkan.
"Kami juga memberikan subsidi untuk transportasi massal cukup besar, yakni 4 persen lebih dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)," katanya.
Karena itu, Danang berharap para operator yang dipercaya menjalankan operasional transportasi BRT harus memberikan pelayanan yang baik.
"Kami sudah mengadakan sidak (inspeksi mendadak) untuk laik jalan, seperti di halte Jalan Pemuda. Pengecekan secara fisik, laik jalan, termasuk emisi. Ini (sidak) nanti akan terus," katanya.
Bahkan, Dishub Kota Semarang juga telah berkoordinasi dengan Satlantas Semarang untuk menindak tilang terhadap BRT Trans Semarang.
"Nanti kami periksa. Kalau tidak memenuhi unsur laik jalan akan ditilang. Ditemukan lagi, kami stop operasionalnya. Mereka harus lakukan perbaikan menyeluruh, baik fisik maupun teknis laik jalan," kata Danang.