JAKARTA - Seorang mahasiswa menjadi korban penyekapan di sebuah bangunan yang berada di Jalan Pendidikan Raya, RT 03/14, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Selain disekap, korban berinisial MRR (23) juga mengalami penganiayaan dan sejumlah penyiksaan dengan tangan diborgol oleh para pelaku.
Penyiksaan dan penyekapan itu sudah berlangsung selama beberapa bulan sejak Februari 2024. Beruntung, ketika ada celah untuk melarikan diri, korban berhasil kabur dan kembali ke rumahnya.
Menurut Y, paman korban mengatakan, akibat kejadian itu, keponakannya mengalami trauma berkepanjangan.
BACA JUGA:
"(Korban) terganggu psikisnya. Dia juga di borgol setiap hari (selama penyekapan dan penyiksaan)," ucapnya saat dikonfirmasi VOI, Sabtu, 6 Juli 2024.
Kepada keluarganya, korban juga mengaku alami sejumlah penyiksaan seperti ditelanjangi, dilempar gas, dihantam tong sampah besi, diancam mau ditusuk pisau dan gunting panas, serta disundut rokok di sekujur tubuhnya.
Bahkan, kemaluan korban juga dibakar menggunakan korek oleh pelaku. Korban juga disiksa dengan pelemparan asbak kaca hingga pecah di bagian kepala.
Korban juga mendapat kekerasan lainnya dengan cara rambut dicukur asal, alis dicukur botak, hingga ditelanjangi saat hujan sampai waktu subuh di depan sebuah gedung lokasi kejadian.
MRR juga menjadi korban bullying dengan cara diikat kabel tis di bagian tangan dan kaki, kemudian diikat di besi hingga menjadi tontonan orang. Motif penyekapan dan penyiksaan itu dilakukan para pelaku karena masalah bisnis mobil.
Selanjutnya, korban melaporkan kejadian penyekapan tersebut ke Polsek Duren Sawit pada 19 Juni 2024. Namun, sampai saat ini, kasusnya masih dalam penyelidikan Polsek Duren Sawit.