JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menerima hibah senilai senilai 709.630 dolar AS atau setara Rp10 miliar dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pemberian hibah ini diberikan untuk studi kelayakan usulan inisiatif energi baru terbarukan (renewable energy) dari pemerintah AS melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).
Penyaluran hibah ini ditindaklanjuti oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu lalu.
“Saya tegaskan dana hibah sekitar Rp10 miliar bukan berbentuk uang dan hitungannya kurs dolar 2023. Tapi, sudah dibayarkan oleh pihak USTDA," kata Prasetyo dalam keterangannya, Kamis, 4 Juli.
Prasetyo menegaskan Pemprov DKI Jakarta dan MRT sebagai BUMD DKI harus menunjukkan komitmen yang kuat untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam operasional MRT.
Hal itu diperlukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi dari fosil juga terus berkurang.
“Transportasi publik menjadi hal penting bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan kontribusinya terhadap perubahan iklim. Apalagi, di Jakarta yang menjadi kota global,” tegasnya.
BACA JUGA:
Di satu sisi, DPRD DKI juga akan meminta penjelasan secara komprehensif sistem atau penggunaan panel surya di atap stasiun dan depo untuk mendorong efisiensi energi. Jadi, bisa menghemat penggunaan listrik.
“Kami sebagai pengawas berkewajiban mengawasi ini berjalan dengan baik,” ungkap Prasetyo.