Bagikan:

JAKARTA - PDI Perjuangan mempertimbangkan membentuk poros ketiga dengan mengusung calon gubernur sendiri dengan berkoalisi dengan partai politik (parpol) lain.

Partai berlambang banteng moncong putih itu memberi sinyal akan mengusung mantan panglima TNI Jenderal Andika Perkasa atau Menteri Sosial, Tri Rismaharini. 

"Di internal mulai diinventarisir nama-nama prioritas pertama pak Andika memang untuk calon gubernur DKI. Kalau nanti kami bisa mengusung sendiri, apakah pak Andika atau ibu Risma atau yang lain nanti, karena kami dalam rangka menginventarisir nama-nama maka PDIP Perjuangan jika bisa sendiri tentu sendiri dalam konteks bekerja sama dengan partai lain, dan memenuhi rukun iman jumlah kursi nya 22 kursi, kami akan maju sendiri," ujar Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Senin, 1 Juli.

Menurut Said, kedua figur tersebut memang sudah digodok sejak awal untuk didorong maju Pilgub Jakarta. Namun, kata dia, pihaknya masih melihat dinamika ke depan. 

"Kalau dua calon itu memang sejak awal gagasan itu. Tapi kan kemudian konstelasinya kan harus dilihat, kita ingin pilkada di seluruh Indonesia itu utamanya Jakarta itu menjadi wahana bagi kita semua, bahwa kontestasi yang akan datang di pilkada DKI itu kondisinya adem ayem, nyaman bagi semua pihak jauh dari keriuhan walaupun namanya juga kompetisi ya," kata Said. 

Said mengungkapkan, PDIP terus melakukan komunikasi intensif dengan PKB untuk bekerjasama di Pilkada Jakarta 2024. Begitupun dengan parpol lain. 

"PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa dan partai lain bahkan kami masih terus menerus lakukan pembicaraan karena memang semakin banyak teman semakin baik. Karena Jakarta itu tingkat kebhinekaannya juga tinggi maka lebih baik banyak kerja sama dengan partai politik," katanya.  

Kendati demikian, Said mengakui pihaknya juga mempertimbangkan Anies Baswedan yang sudah didukung secara resmi oleh PKS dan DPW PKB Jakarta. Hanya saja, kata dia, nama Anies belum dilaporkan ke ketua umum Megawati Soekarnoputri. 

"Kemudian kami berkomunikasi dengan berbagai partai, bahwa pada akhirnya sebagaimana yang disampaikan oleh sekjen kami, pak Hasto Kristyanto bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan. Namun ini masih proses-proses awal yang belum masuk dalam rapat DPP dan belum dilaporkan kepada ibu ketua umum," pungkasnya.