Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengisyaratkan membangun poros ketiga sebagai kekuatan baru untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Bekasi yang digelar serentak bersama daerah lain pada 27 November 2024.

Ketua Bidang Penjaringan Kandidat Kepala Daerah Satgas Jabar Putih Kabupaten Bekasi Ani Rukmini mengatakan, pendirian poros baru akan membuat kualitas pilkada semakin meningkat karena masyarakat memiliki lebih banyak pilihan saat menentukan siapa pemimpin daerah setempat lima tahun ke depan.

"Saya rasa siap untuk membangun poros sendiri, biar iklim pilkada di Kabupaten Bekasi juga lebih kompetitif, memberikan banyak pilihan kepada masyarakat, tidak cuma satu atau dua pasang, saya pikir tiga atau empat pasang lebih bagus," katanya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jumat 21 Juni, disitat Antara.

Wacana pembentukan poros ketiga ini menindaklanjuti dua poros pertama yang telah terbentuk terlebih dahulu. PDIP, PPP dan PBB sudah mendeklarasikan diri untuk koalisi di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi 2024.

Ketiganya bahkan bersepakat mengusung nama Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Ade Kuswara Kunang sebagai bakal calon bupati. Disusul Partai Gerindra, PKB, dan Demokrat yang juga mengikrarkan diri untuk berkoalisi meski belum ingin menyebutkan nama calon yang akan diusung.

Dengan terbentuknya dua koalisi dari enam partai tersebut, praktis masih tersisa lima partai parlemen lain yang belum menentukan sikap. Kelima partai tersebut yakni PKS, Nasdem, PAN, Golkar, serta Partai Buruh.

Ani mengatakan, pembentukan poros baru menjadi pilihan terdepan dibandingkan turut serta dengan dua koalisi yang telah terbentuk sebelumnya. Pembentukan poros baru pun sangat mungkin mengingat masih terdapat sejumlah partai yang belum menentukan sikap.

"Artinya tidak usah dipatok ke koalisi mana, makanya ketika apakah PKS akan membuat poros tersendiri ya artinya sejalan dengan proses yang sudah dijalankan. Akan ada saatnya kami mengumumkan kemana pelabuhan kami. Tinggal ditunggu tanggal mainnya. Cuma yang jelas apakah ada poros tersendiri? Iya kami akan bikin poros tersendiri," ucapnya.

Ani pun tidak menampik bahwa pihaknya masih berkomunikasi dengan partai yang telah memiliki koalisi. Salah satunya dengan PDIP yang diklaim menjadi salah satu partai dengan peluang terbesar untuk berkoalisi.

Hanya koalisi itu harus sejalan mengingat dengan amanat partai, di mana PKS bertekad mengusung kader internal, baik sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati.

"Jadi kami dengan PDIP karena komunikasi juga sudah lama. Kalau sampai saat ini dianggap peluang koalisi 75 persen ya kami tidak bisa bilang itu hoaks karena bicara perkiraan. Artinya komunikasi kami kuat. Jadi kita mesra dengan partai siapa saja, begitu. Dibilang dengan PDIP mesra ya kami mesra. Yang jelas PKS siap untuk menghantarkan kadernya menjadi kepala daerah atau menjadi unsur pemenang bagi pasangan yang kami usung," kata dia.