Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menandatangani perjanjian keamanan baru dengan Ukraina pada Kamis, 13 Juni, terkait dukungan jangka panjang AS kepada negara tersebut.

Biden berangkat ke Italia pada Rabu, 12 Juni, untuk menghadiri KTT G7. Biden akan meningkatkan tekanan terhadap Rusia atas perangnya melawan Ukraina dan terhadap China atas dukungannya terhadap Moskow dan kelebihan kapasitas industri.

Perjanjian tersebut akan memperjelas “dukungan kami akan bertahan lama di masa depan… khususnya di bidang pertahanan dan keamanan,” kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan kepada wartawan di atas pesawat Air Force One dilansir Reuters, Rabu, 12 Juni.

“Dengan menandatangani ini, kami juga akan mengirimkan sinyal kepada Rusia mengenai tekad kami. Jika Vladimir Putin berpikir ia dapat bertahan lebih lama dari koalisi yang mendukung Ukraina, ia salah,” kata Sullivan.

Lima belas negara telah menandatangani perjanjian keamanan, yang akan memperkuat “kemampuan pencegahan defensif” Ukraina, imbuhnya.

Gedung Putih sebelumnya mengatakan Biden akan bertemu lagi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di pertemuan puncak G7, yang dilanjutkan dengan konferensi pers bersama.

Para pemimpin G7 tiba di KTT tersebut dengan menghadapi berbagai permasalahan di dalam negeri, bahkan ketika mereka sedang mencari solusi untuk banyak masalah paling mendesak di dunia.