Bagikan:

JAKARTA - Nama Bakal Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disingung dalam persidangan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi dengan terdakwa eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo atau SYL.

Disinggungnya nama Khofifah bermula saat penasihat hukum SYL melayangkan pertanyaan perihal dana operasional kepada Abdul Malik Faisal yang merupakan mantan anak buah SYL ketika menjabat sebagai Bupati Gowa hingga Gubernur Sulawesi Selatan.

"Pada saat bupati 2 periode dan gubernur 2 periode, sepengetahuan bapak, berapa sih perkiraan saja ya, dana operasional bupati?" tanya penasihat hukum SYL dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 10 Juni.

"Jadi kalo operasional resmi yang ada di APBS memang ada persentase nol koma sekian dari pagu," jawab Malik.

"Perkiraan saja?" timpal penasihat hukum SYL menyela.

"Mungkin kalo waktu gubernur Rp5 miliar mungkin operasionalnya per tahun," kata Malik

"Per tahun?" tanya penasihat hukum SYL memastikan.

Meski Malik saat itu tak bisa memastikan angkanya tapi ditegaskan bukan pihaknya yang mengelola uang tersebut. Dikatakan ada orang khusus yang mengelolanya.

Kemudian, ditegaskan juga bila ia tak mengetahui soal dana operasional ketika SYL menjadi Bupatk Gowa. Sebab, kala itu Malik tak memiliki kewenangan perihal tersebut.

"Artinya sebagai gubernur perkiraan bapak Rp5 miliar ya?" tanya penasihat hukum SYL.

"Kurang lebih Rp5 miliar per tahunnya," kata Malik.

Mendengar keterangan perihal jumlah dana operasional itu, penasihat hukum SYL pun menyebut nama Khofifah. Dia menyimpulkan bila alasan bakal Cagub Jawa Timur itu memilih tetap menjadi gubernur daripada menteri.

"Berarti lebih besar Pak daripada menteri Pak, karena menteri perhitungannya itu cuma Rp1,2 (miliar) pak berdasarkan fakta persidangan," ucapnya.

"Kalau menteri Rp1,2 (miliar) per tahun, gubernur Rp5 miliar per tahun perkiraan ya, pantas saja Ibu Khofifah itu memilih menjadi gubernur daripada menjadi menteri Pak. Ini berita ya, berita di surat kabar," sambungnya.