JAKARTA - Kerja sama Asia Afrika sangat diperlukan saat ini, di tengah bahaya yang mengancam dunia lantaran konflik di berbagai wilayah, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, saat membuka diskusi jelang peringatan ke-70 Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun depan, yang digelar di Jakarta Hari Kamis.
Diskusi bertajuk "Road to Platinum Jubilee" itu digelar Kementerian Luar Negeri RI, mengambil tema "Asia Afrika yang Kita Inginkan: Memberdayakan Global South berbekal Spirit Bandung."
"Saat ini dunia menghadapi marabahaya. Rasa saling percaya luntur, penghormatan terhadap kedaulatan dan hukum internasional menurun, dan resolusi damai untuk berbagai konflik seperti yang terjadi di Gaza belum tampak hasilnya. Kerja sama antara Asia dan Afrika sangat diperlukan untuk menjembatani perbedaan dan membangun masa depan yang damai," kata Menlu Retno, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 6 Juni.
Melalui KAA, lanjut Menlu Retno, para pendiri bangsa telah menanamkan "benih" kerja sama di antara negara-negara Asia dan Afrika dalam Spirit Bandung. Sekarang "benih" tersebut telah berkembang menjadi "pohon".
BACA JUGA:
Dalam kesempatan ini, Menlu Retno mengungkapkan tiga hal untuk menyuburkan "pohon" kerja sama Asia Afrika. Itu terdiri dari, memastikan "akar" keadilan dan kemanusiaan global, meningkatkan "batang" inklusivitas, serta menumbuhkan "cabang" solidaritas dalam menjaga hak atas pembangunan.
Diketahui, kegiatan diskusi ini dihadiri oleh kalangan pemerintah, diplomatik, akademisi, jurnalis dan pemuda. Di antara yang dibahas adalah mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Asia dan Afrika dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasinya.