MERAUKE - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta alokasi anggaran di tanah Papua transparan dan akuntabel sehingga benar-benar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kita ingin anggaran yang sudah diberikan, dialokasikan menjadi sesuatu. Jangan anggaran seperti selama ini, anggaran besar tetapi tidak ada wujudnya di dalam pembangunan," ucap Wapres saat acara "Tatap Muka dan Dialog Pemerintah dan Masyarakat Provinsi Papua Selatan" di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, dilansir ANTARA, Selasa, 4 Juni..
Wapres mengingatkan pengalokasian anggaran yang sesuai, yakni untuk keperluan masyarakat menjadi sebuah tantangan.
"Kita ingin sekarang ini ketika anggaran itu keluar, masuk ke sini, ke Papua, ada wujudnya, memang untuk kesejahteraan orang papua. ini yang tantangan kita sekarang begitu," ujarnya.
Ma’ruf Amin pun menegaskan hal pertanggungjawaban anggaran melibatkan semua pihak, khususnya bagi jajaran Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP).
"Pertanggungjawabannya, juga saya sebagai pengarah, Menteri Dalam Negeri, termasuk Pj. gubernur, dan bupati semua, ini harus betul-betul bahwa anggaran itu ada wujudnya," ujar Wapres.
Karena itu, Wapres meminta agar semua pihak, mulai dari Pj. gubernur hingga para bupati mampu menunjukkan dengan jelas hasil dari anggaran yang telah dialokasikan. Menurutnya, jika anggaran otonomi khusus (otsus) sudah ditetapkan, maka hasilnya harus dapat dilihat oleh masyarakat.
"Jangan sampai anggaran itu kemudian dinyatakan bahwa sudah dianggarkan otsus sekian, tetapi wujudnya tidak ada," kata Wapres.
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Wapres juga menekankan keberadaan dan fungsi pengawasan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
BACA JUGA:
"Oleh karena itu, sekarang ada pengawasannya, BPKP ya ini supaya betul-betul diawasi, ada di Papua Selatan supaya semua anggaran itu ada wujudnya, ada bentuknya, ada pertanggungjawabannya," katanya.
Sebab menurut Wapres, hal tersebut merupakan tanggung jawab besar kepada masyarakat, bangsa, negara, dan Tuhan.
"Ini adalah amanah yang harus kita jalankan," kata Wapres.