JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengamini dapat panggilan untuk diklarifikasi Polda Metro Jaya pada Selasa, 4 Juni. Ia memastikan akan hadir.
“Ya betul sekali, besok saya akan menghadiri dan saya akan hadir sebagai warga negara yang taat pada hukum atas surat pangilan yang ditujukan kepada saya untuk melakukan suatu klarifikasi,” kata Hasto kepada wartawan di kawasan Depok, Senin, 3 Juni.
Hasto berharap kehadirannya ini bisa jadi seruan agar hukum tak dijadikan alat kekuasaan. Meskipun dia juga heran pemanggilan ini karena berkaitan dengan wawancara yang dilakukannya dalam program sebuah stasiun televisi.
Adapun informasi yang beredar Hasto bakal diperiksa terkait dugaan penghasutan dan/atau menyebarkan informasi elektronik atau dokumen elektronik yang membuat berita bohong seperti yang dimaksud dalam Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 28 Ayat (30 Jo. Pasal 45A ayat (3) UU ITE.
“Padahal fungsi partai itu kan melakukan pendidikan politik. Fungsi partai itu melakukan komunikasi politik, termasuk menyuarakan hal-hal yang tidak benar,” tegasnya.
“Maka, ya, saya akan hadir sebagai bagian dari tanggung jawab saya sekaligus meluruskan agar hukum tidak digunakan sebagai alat kekuasaan,” sambung Hasto.
BACA JUGA:
Hasto menegaskan menghormati proses hukum yang berjalan. Karenanya Hasto meminta para kader untuk tetap tenang.
Mereka perlu turun ke lokasi tempat dirinya diperiksa. “Karena bagi kader-kader PDI Perjuangan yang memiliki legacy di dalam memperjuangkan demokrasi sejak Bung Karno kemudian Ibu Mega, apa yang terjadi ini bagian dari ritual kehidupan seorang politisi,” ungkap eks Anggota DPR RI itu.
“Dan saya akan datang dengan penuh tanggung jawab,” pungkasnya.